Labuhanbatu-fokuspost.com-Enam bulan sudah berlalu sejak dugaan korupsi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi di Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Rantauprapat mencuat.
Meski Kejaksaan Negeri (Kejari) Labuhanbatu telah memeriksa sedikitnya 35 orang, hingga kini tidak satu pun tersangka diumumkan.
Fakta ini menimbulkan kecurigaan kuat publik bahwa penanganan kasus miliaran rupiah tersebut terindikasi sengaja diperlambat.
35 Orang Diperiksa, Hasil Nihil
dari informasi yang beredar, pihak yang sudah diperiksa meliputi oknum pejabat BSI Cabang Rantauprapat, pengembang perumahan subsidi, hingga penerima fasilitas KPR.
Namun, setelah puluhan saksi dimintai keterangan, Kejari belum mengumumkan hasil yang jelas.
“Sudah lebih dari setengah tahun, kalau hanya memeriksa tanpa ada hasil, itu sama saja menggantung perkara. Jangan sampai publik menilai Kejari tidak serius,” ujar, aktivis hukum Labuhanbatu yang enggan dipublish.
Menurutnya, potensi Kerugian Miliaran Rupiah, skandal ini diduga merugikan keuangan negara hingga miliaran rupiah.
Modusnya disebut-sebut melibatkan manipulasi data penerima KPR subsidi dan penyalahgunaan fasilitas perbankan. Namun, belum ada kepastian angka resmi yang disampaikan Kejari.terangnya.
Sementara itu, Kasi Intelijen Kejari Labuhanbatu, Memed Rahmad Sugama Siregar, saat dikonfirmasi baru baru ini Jum’at (18/8/25), belum bersedia memberikan keterangan resmi terkait siapa saja yang sudah diperiksa dan kapan penetapan tersangka dilakukan.
Kasus dugaan korupsi KPR subsidi BSI Rantauprapat kini menjadi ujian besar transparansi Kejari Labuhanbatu. Enam bulan berlalu, 35 orang diperiksa, tetapi nihil tersangka.
fokuspost.com terus menyajikan berita ini dan menunggu apakah Kejari benar-benar berani menuntaskan perkara ini, atau justru membiarkannya tenggelam di tengah kecurigaan “main mata”.
