Fokuspost.com | Maluku – Masyarakat Desa Lemon Poli, Kecamatan Fenalisela, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, saat ini baru menikmati penerangan listrik.
Ketika awak media ini mendatangi Desa Lemanpoli, Kamis (30/5/2024), Kepala Desa Lemonpoli, Riyan Waemese mengaku ia dan seluruh warganya sudah dapat menikmati aliran listrik dari pemerintah (PLN).
Riyan dan warganya merasa bersyukur
karena sejak Indonesia merdeka 89 tahun lalu, baru saat ini merasakan penerangan listrik dari PLN.
Kata Riyan, saat ini warga desa Limanpoli sudah bisa merasakan penerangan listrik sama seperti masyarakat di desa pesisir yang sudah berpuluh tahun lebih dulu menikmatinya.
Riyan mengisahkan, bahwa selama ini warga desa hanya mengandalkan penerangan seadanya, seperti petromaks, dan lampu buatan sendiri, yaitu botol yang diisi minyak tanah dengan sumbu terbuat dari sobekan kain.
“Itupun tidak setiap hari bisa dinikmati warganya, karena bahan bakar minyak tanah hanya ada di desa-desa pesisir yang dapat mereka tempuh dengan berjalan kaki puluhan kilometer dengan medan terjal naik turun gunung.
Pengamatan di lapangan, PLN hanya membangun jaringan, sedangkan sambungan ke rumah warga belum ada, warganya juga belum terlalu mampu membayar lunas pemasangan instalasi dan meteran 900 Watt di rumah.
Akhirnya pemerintah desa membantu menangani seluruh kebutuhan penyambungan sampai lampu menyala ke rumah warga dan dibiayai oleh Dana Desa (DD).
“Kami dari pemerintahan desa yang akan memikul tanggungjawab penyambungan ke rumah warga ,”ujar Riyan.
Lanjut Riyan, sejak empat tahun lalu telah ada bantuan peralatan satelite internet langsung dari Kantor Kementrian Kominfo sebanyak dua paket. Satu dipasang di desa induk dan satunya lagi dipasang Walsekat.
Hanya saja benda berharga ratusan juta itu belum mampu diakses untuk membuka jendela dunia oleh warga karena kendala aliran listrik. Kata Riyan.
Dua tahun setelah itu, Kementrian Infokom juga membangun tambahan satu jaringan Telkomsel berkapasitas rendah yang ditaruh di Kampung Baru Desa Lemon Poli. Namun saat terpasang, warga juga tidak terlalu leluasa memanfaatkannya, akibat kendala aliran listrik, minimal untuk menchas handphone.
Kaperwil Maluku (SP)