fokuspost.com-Sebanyak sembilan koperasi produsen yang terdiri atas koperasi pemegang izin pertambangan rakyat (IPR) dan non-IPR di wilayah pertambangan emas Gunung Botak, Kabupaten Buru, menggelar rapat gabungan di Namlea, Senin (10/11/2025).
Rapat dipimpin oleh Ruslan Arif Soamole, Jafar Nurlatu, dan Nico Nurlatu, serta dihadiri para pengurus dari masing-masing koperasi.
Dalam rapat tersebut, para peserta menyepakati sejumlah keputusan penting yang berkaitan dengan arah kerja sama dan pengelolaan aktivitas pertambangan di kawasan Gunung Botak.
Hasil rapat menetapkan lima poin keputusan utama, yakni:
1. Menyepakati penggabungan antara empat koperasi IPR dan lima koperasi non-IPR menjadi satu wadah kerja sama.
2. Menyetujui kerja sama dengan PT Global Emas Bupolo dalam pelaksanaan kegiatan pengangkatan material teling di Sungai Anhoni.
3. Membuat surat dukungan resmi dari gabungan sembilan koperasi kepada PT Global Emas Bupolo untuk pelaksanaan kerja sama tersebut.
4. Sepakat menyurati Gubernur Maluku untuk menyampaikan dukungan resmi terhadap kerja sama antara gabungan koperasi dan PT Global Emas Bupolo.
Adapun empat koperasi IPR yang tergabung dalam kesepakatan tersebut adalah:
1. Koperasi Parusa Tanila Baru
2. Koperasi Putra Kaiely Bersatu
3. Koperasi Wahidi Mnamut Mandiri
4. Koperasi Nusa Ina Solisa Grup
Sementara lima koperasi non-IPR yang turut bergabung meliputi:
1. Koperasi Blawan Jaya Nutlatu
2. Koperasi Waitemun Blawan Mandiri
3. Koperasi Hapu Lalen Kai Wait
4. Koperasi Soar Pito Soar Pa
5. Koperasi Anhoni Lestari Mandiri
Melalui keputusan bersama ini, gabungan sembilan koperasi tersebut menegaskan komitmennya untuk mendukung kegiatan pertambangan rakyat yang lebih tertib, legal, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat penambang di Kabupaten Buru.
Kaperwil Maluku (SP)
