Tajuk Rencana
Tak semua cahaya menyilaukan. Ada cahaya yang tenang, hangat, dan tumbuh pelan seperti pengabdian Abdul Gani Wael, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maluku Tengah.
Di antara ribuan birokrat negeri, namanya mungkin tak sering disebut. Tapi kerja sunyinya bagi madrasah di tanah Maluku, kini memantul ke langit ibu kota.
PGM Award 2025 dari Pengurus Pusat Persatuan Guru Madrasah yang ia terima bukan sekadar penghargaan pribadi. Itu adalah pengakuan atas perjalanan panjang, atas dedikasi yang disemai dalam diam, dan keteguhan yang dirawat dalam tanggung jawab.
Madrasah di Maluku Tengah bukanlah institusi megah dengan fasilitas berlimpah. Tapi di dalamnya ada harapan. Ada anak-anak yang belajar menulis doa, memahami akhlak, dan menenun masa depan dengan nilai-nilai.
Di sanalah Abdul Gani Wael menanam peran. Ia tak hanya hadir di balik meja kantor, tetapi juga di lorong-lorong sekolah, menyapa guru-guru, menyemangati para siswa, memperjuangkan agar madrasah tetap tegak di tengah keterbatasan.
Ia tahu benar, membangun madrasah bukan semata soal anggaran, tapi tentang kepercayaan. Maka ia jembatani banyak tangan antara pemerintah, masyarakat, dan para pendidik. Ia bukan sekadar pejabat, tapi penyambung harapan.
PGM Award ini mengajarkan kita bahwa keikhlasan masih dihargai. Bahwa kerja tulus, meski tak tampak di panggung politik atau media, tetap memiliki tempat di hati bangsa.
Bahwa dari pulau-pulau yang jauh, suara pendidikan bisa bergema hingga pusat negeri.
Abdul Gani Wael mengingatkan kita bahwa birokrasi bisa tetap bermakna, jika ia digerakkan oleh niat yang suci dan tindakan yang nyata.
Dan di tengah arus zaman yang serba cepat dan pragmatis, kita butuh lebih banyak sosok seperti dia yang bekerja bukan untuk pujian, tapi untuk perubahan.
Selamat atas penghargaan ini, Pak Abdul Gani Wael. Cahaya pengabdianmu tak hanya menerangi madrasah, tapi juga menyinari wajah pelayanan publik yang bersahaja.
Kaperwil Maluku (SP)