fokuspost.com-Ancaman pencemaran berat di Kali Anhoni telah lama menjadi kekhawatiran utama aktivis lingkungan di Maluku. Sungai yang selama bertahun-tahun menerima limbah aktivitas tambang emas ilegal ini kini memasuki fase darurat, dengan kandungan merkuri dan logam berat yang mengancam kesehatan masyarakat Pulau Buru.
Namun di tengah situasi kritis itu, rencana langkah PT Global Emas Bupolo (GEB) melakukan pengangkatan sedimen tercemar akhirnya mendapat sambutan positif dari para pegiat lingkungan.
Mereka menilai kehadiran PT GEB sebagai upaya nyata yang selama ini tidak dilakukan secara maksimal oleh pemerintah.
Kali Anhoni di Ambang Bencana Ekologis
Riset akademisi menunjukkan bahwa sedimen di dasar Kali Anhoni telah menjadi pusat penumpukan merkuri, sianida, dan unsur berbahaya lain.
Jika dibiarkan, racun ini terus terbawa arus menuju laut dan masuk ke rantai makanan masyarakat sekitar suatu pola yang mengingatkan aktivis pada tragedi Minamata.
Kondisi ini membuat aktivis lingkungan semakin mendesak perlunya tindakan cepat dan terukur.
Aktivis Lingkungan Apresiasi Tindakan Konkret PT GEB
Rencana keputusan PT GEB di bawah kepemimpinan Mansyur Latakka untuk turun langsung mengangkat sedimen berbahaya dianggap sebagai langkah konkret yang selama ini ditunggu. Para aktivis menyatakan bahwa:
Pengangkatan sedimen adalah langkah paling mendesak untuk menghentikan aliran racun.
Pemerintah tidak memiliki kapasitas teknis dan anggaran untuk pengerukan skala besar.
Peran sektor swasta diperlukan, selama tetap mengutamakan pemulihan ekologis.
Bagi mereka, tindakan PT GEB menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengambil peran penting dalam penyelamatan lingkungan ketika negara menghadapi keterbatasan.
Harapan Baru, Namun Tetap Perlu Kolaborasi
Meskipun mendukung langkah PT GEB, aktivis lingkungan menegaskan perlunya kolaborasi kuat antara:
pemerintah sebagai regulator,
akademisi sebagai pengawal ilmiah,
masyarakat sebagai penjaga sungai.
Mereka menilai langkah PT GEB harus menjadi titik awal bagi pemulihan menyeluruh, bukan satu-satunya upaya.
Penutup: Peluang Menyelamatkan Anhoni Masih Terbuka
Pulau Buru tidak harus mengulang tragedi seperti Minamata. Dengan langkah awal dari PT GEB yang kini mendapat dukungan pegiat lingkungan, peluang untuk memulihkan Kali Anhoni masih terbuka lebar.
Yang dibutuhkan sekarang adalah keberlanjutan, pengawasan, dan komitmen bersama agar racun yang mengancam masa depan masyarakat benar-benar dapat dihentikan.







