Aziz Hentihu Berkomitmen Naikan Insentif Tokoh Agama dan Tokoh Adat Serta Tingkatkan Status 38 Desa Persiapan Jadi Desa Devinitif

Fokuspost.com | Maluku – Calon Bupati Buru, Aziz Hentihu, SE, berkomitmen menaikan insentif tokoh adat dan tokoh agama se-Kabupaten Buru minimal satu juta per orang setiap bulan dan meningkatkan status 38 desa persiapan menjadi desa devinitif.

Komitmen tersebut selalu disampaikan Aziz Hentihu saat berkampanye dialogis di desa pegunungan maupun desa pesisir.
“Beta menginginkan tokoh agama yakni para imam, penghulu masjid, serta pemangku adat minimal satu juta per orang tiap bulan. Beta sangat malu, beta musti melakukan sesuatu yang menandakan bahwa beta sebagai Jou Leisela beda dengan Bupati-Bupati sebelumnya”, ucap Aziz.

Sedangkan persoalan desa, Aziz tetap berkomitmen meningkatkan status 38 desa persiapan menjadi desa devinitif agar mereka bisa mengurus dirinya sendiri.

Kata Aziz, dari 38 desa persiapan itu, paling banyak ada di petuanan Leisela yakni 12 desa persiapan, dan sisanya ada di kecamatan yang lain.

Dalam berbagai kesempatan kunjungan, Aziz yang didampingi tim koalisi parpol pendukung dan tim pemenangan, selalu menyampaikan visi dan misi BASIS, yakni ‘Memajukan Bupolo, Menata Kota dan Membangun Desa’.

Aziz senantiasa memaparkan 10 program unggulan yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan warga, baik di bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, pertanian dan perkebunan, perikanan, serta pemberdayaan.

Aziz tidak menginginkan pemangku adat di empat petuanan yang dipimpin oleh masing-masing jou , hanya sibuk ketika ada tamu datang , mereka yang jemput.
Kemudian ada kegiatan adat, ada masalah masalah, dan para pemangku adat ini selalu dibuat cape , tetapi insentifnya kecil.
“Ini menjadi salah satu misi beta untuk meningkatkan insentif bagi pemangku pemangku adat,”kata Aziz.

Saat bertemu dengan para nelayan pesisir , Aziz juga memaparkan program unggulan BASIS yg bersentuhan langsung dengan kebutuhan para nelayan.

Aziz memaparkan khusus program BASIS di bidang kesehatan, termasuk akan menyediakan pelayanan ambulance keliling di 10 kecamatan yang kendaraannya berupa bis besar yang dilengkapi dengan ruang perawatan hingga tenaga kesehatan termasuk dokter.

Menyinggung khusus soal tenaga dokter, Aziz menginginkan agar ke depan harus ada anak daerah yang disekolahkan di Fakultas Kedokteran dengan biaya pemerintah.
Setelah selesai, mereka kembali dan mengabdi di daerahnya.

“Beta inginkan nanti anak-anak kita yang pintar-pintar namun berlatar belakang dari keluarga kurang mampu akan kita beri beasiswa untuk belajar di FK”, beber Aziz.

Bercermin dari pengalaman selama ini, lanjut Aziz, daerah banyak mengandalkan tenaga dokter yang dikontrak dari luar,
namun karena sesuatu hal, misalnya sudah berjodoh di daerah asal, mereka akan kembali ke sana, serta berbagai hal lainnya yang menyebabkan para dokter dari luar daerah ini tidak betah bertugas di Buru.

Kaperwil Maluku (S.Papalia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *