Teks Foto : CV. HTS Yang Terletak Jalan Lintas Kampung Dalam di Dusun Mualmas, Desa Kampung Dalam Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut
Labuhanbatu-fokuspost.com-Diduga bau Limbah CV. Hari Tani Sawit (HTS) Mualmas, Labuhanbatu menyengat, yang mengakibatkan terindikasi tidak tersalurnya pembuangan, sehingga masyarakat mulai resah.
Hal tersebut di sampaikan oleh salah seorang narasumber yang dekat lokasi di Dusun Mualmas, Desa Kampung Dalam, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Kamis (9/1/2025)
Menurut sumber, awal mula presentase masyarakat ketika pertemuan Di Balai Dusun, pihak pimpinan perusahaan akan meredam bau jikalau pabrik berondolan tersebut berdiri.
” Ketika pertemuan warga di balai Dusun Mualmas di hadiri Kepala Desa, Perangkat perangkat Desa, Awak media, bahwasanya pabrik HTS itu adalah pabrik berondolan mini dan dinyatakan memakai sistem yang bisa meredam bau.” ujar sumber.
Namun faktanya di lapangan, hanya tenggat 6 bulan beroperasinya pabrik, bau aroma limbah itu sudah sangat meresahkan apalagi dekat dengan sekolah
” Bukan hanya bau yang ditimbulkan pabrik, abu dari pengolahan berondolan sawit juga membuat masyarakat sekitar tidak nyaman.”ucapnya
Selain itu kata sumber, dari pertemuan musyawarah mufakat pemilik pabrik mengatakan hanya membuat mini pabrik, dimana yang mengangkut hanya sekelas pick-up dan cold diesel.
Namun, faktanya di lapangan, yang masuk ke lokasi pabrik adalah unit tronton / jenis Fuso yang bertonase besar.
” Kalau seperti itu bukan mini pabrik namanya lagi, tetapi sudah pabrik besar. “cetusnya.
Kemudian, untuk Jamsostek, para tenaga kerja juga diindikasi bermasalah.
Tak hanya itu, sumber yang enggan dipublish namanya ini juga mengkritik bahwasanya Humas sampe sekarang belum pernah melakukan tatap muka langsung dengan pabrik dan masyarakat.
Terpisah, Manager CV HTS melalui Humas Jansen Nainggolan ketika dikonfirmasi awak media (9/1) menyanggah bahwa perusahan nya sama sekali tidak melakukan pencemaran
” Kalau mau konfirmasi jumpa aja kita Lae biar enak sambil ngopi. Ijin Lae, sampai saat ini pabrik kita tidak ada melakukan pencemaran.” kata Jansen