Boy Sangadji dan Momentum Kebangkitan Golkar Maluku – Saatnya Beri Kesempatan untuk Figur Muda

Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Maluku, geliat politik mulai memanas. Tak hanya menjadi ajang konsolidasi struktural, Musda kali ini memunculkan harapan baru dari akar rumput, khususnya dari kalangan pemuda.

Mereka menyerukan satu pesan yang jelas: Golkar Maluku butuh pemimpin baru, muda, visioner, dan berani membawa perubahan nyata.

Sosok R. Boy Sangadji, Ketua Depidar Soksi Maluku, mengemuka sebagai figur yang dinilai memenuhi ekspektasi tersebut.

Dorongan terhadap Boy Sangadji bukan muncul tanpa alasan. Pemuda Maluku menyadari bahwa stagnasi kepemimpinan dan minimnya inovasi politik dalam tubuh Golkar selama beberapa tahun terakhir telah berdampak serius.

Kekalahan di Pemilu 2024, kehilangan kursi strategis di DPRD dan DPR RI, adalah peringatan keras bahwa Partai Golkar tak bisa lagi berjalan dengan cara lama.

Boy Sangadji disebut memiliki tiga modal penting: kapasitas politik, jejaring nasional, dan kedekatan strategis dengan DPP, khususnya Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia.

Ini bukan sekadar modal simbolik. Kedekatan struktural dengan pusat partai berarti membuka peluang lebih besar bagi konsolidasi dan revitalisasi mesin partai hingga ke tingkat paling bawah.

Keterlibatannya dalam organisasi sayap partai seperti Soksi juga menunjukkan bahwa ia memahami dinamika internal Golkar secara menyeluruh.

Namun, yang paling penting, Boy Sangadji mencerminkan semangat regenerasi yang selama ini ditunggu-tunggu. Golkar, sebagai partai besar dengan sejarah panjang di Maluku, membutuhkan suntikan energi muda yang segar. Sosok yang mampu berpikir ke depan, tapi juga mengakar kuat di tengah masyarakat lokal.

Seruan dari Fadel Rumakat dan kalangan pemuda Maluku seharusnya menjadi sinyal bagi DPD Partai Golkar untuk mendengar suara basisnya.

Pemilu 2029 sudah di depan mata. Jika partai ini ingin kembali menjadi kekuatan dominan di Maluku, maka perubahan harus dimulai dari sekarang. Bukan sekadar pergantian tokoh, tetapi pergantian paradigma kepemimpinan.

Musda ini adalah momentum. Dan seperti halnya sejarah Golkar yang kerap ditentukan oleh keberanian dalam mengambil langkah besar, maka memilih figur muda seperti R. Boy Sangadji bisa menjadi titik balik.

Golkar Maluku harus bangkit — dan kebangkitan itu hanya bisa dimulai dengan keberanian untuk berubah.

Kaperwil Maluku (SP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *