Foto : PT.PPSP Pulo Padang Labuhanbatu Sumatera Utara
Labuhanbatu-fokuspost.com-Setelah pasca pengamanan yang di lakukan oleh Tim PAM (Pengamanan Masyarakat) Polres Labuhanbatu, Sumatera Utara, situasi terkini PT PPSP Pulo Padang kembali ramai di penuhi pekerja pabrik terkhusus SPSI.Kamis (30/5/2024).
Pasalnya, tindakan terukur yang sudah di lakukan Tim PAM Polres Labuhanbatu usai menangani konflik antara warga yang pro PKS dengan segelintir warga kontra Pulo Padang memberikan dampak positif bagi pekerja pabrik.
Terutama para pekerja yang tergabung di Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) agak sedikit tersenyum sebab, truk pengangkut sawit yang masuk ke pabrik berjalan dengan lancar.
” Sebelum lancar seperti sekarang ini, pada waktu ketika kami berharap sawit bisa masuk, eh…tiba tiba jadi rusuh lagi di tengah jalan karena ada penghadangan yang di lakukan oknum segelintir warga yang tidak menginginkan pabrik buka.” Sebut narasumber yang merupakan salah seorang pekerja SPSI pabrik.
Namun, dalam Minggu ini, situasinya berbeda dari hari hari sebelumnya, karena kami sudah bisa melakukan bongkar muat dari truk atau Pick-up yang masuk ke pabrik.
” Mudah mudahan penghadangan tidak terjadi lagi. agar pekerja SPSI pabrik bisa berpenghasilan setiap hari dan ada yang di bawa pulang ke rumah.” sebut sumber.
Sementara itu, pihak management perusahaan melalui humas dalam pabrik Mulia Siregar menanggapi hal tersebut dengan positif.
” Saya berharap bahan baku yang di bawa masuk ke pabrik, bisa terus menerus tanpa ada yang menghalangi. supaya pekerja terkhusus SPSI bisa berpenghasilan.” terang Mulia.
Disamping itu, Mulia juga menyayangkan dengan beredarnya pemberitaan negatif di medsos. sebab, dampak dari manipulasi berita tersebut tanpa disadari mengendap dalam benak masyarakat.
Sehingga kesan prasangka buruk tersebut sebagai perusakan citra kepolisian. seharusnya di Medsos, mereka (Oknum kontra Pabrik), semestinya memberitakan suatu peristiwa yang benar (obyektif) bukan membelokkan berita/ manipulasi.
Jangan berita medsos yang dibuat suatu institusi atau sekelompok orang, seolah olah memberikan hukuman yang bersifat sanksi sosial sehingga perusakan citra ini kesannya seperti pengadilan medsos, jelasnya.