Fokuspost.com | Maluku – Bunda Mirna dan anggota DPRD terpilih 2024-2029 dari Partai P3, Muit Wael adalah pemain lama di tambang emas ilegal gunung botak, desa Wamsait, Kecamatan Wailata Kabupaten Buru, keduanya juga pernah berurusan dengan aparat penegak hukum karena terlibat serangkaian perbuatan melawan hukum di gunung botak.
Keduanya saat ini sedang berurusan kembali dengan Polres Buru karena diaporkan kuasa hukum Ibrahim Wael, La Eko Lapandewa
dengan tuduhan melakukan penyerobotan dan pencabutan sasi di lahan kayu putih rana katin lahin atau yang sering disebut penamabang sebagai kolam janda, rawa bebe dan gunung kapur.
Bunda Mirna yang terkenal sebagai bos tambang emas ilegal gunung botak ini setelah dibebaskan dari penjara bukannya berhenti beraktifitas malah dia masih tetap menjalankan kegiatan yang sama.
Begitupun dengan Muit Wael, usai terbebas dari jeratan hukum karena melakukan serangkaian kejahatan melawan hukum yang berhubungan penambangan emas ilegal gunung botak, dia bukan berhenti tapi semakin menjadi jadi.
Muit diduga ditangkap saat itu karena terlibat peredaran dan kepemilikan obat kimia berbahaya yang dibawa dari Waeperang Kecamatan Lilialy tujuan gunung botak.
Kuasa hukum Ibrahin Wael, La Eko Lapandewa menjelaskan bahwa kedua orang tersebut sekarang dalam proses pemeriksaan Polres Buru.
Ibrahim Wael sangat berharap agar tindak kejahatan yang dilakukan oleh mereka diproses sesuai hukum yang berlaku.
Seharusnya Muit Wael setelah ditetapkan oleh KPU Kabupaten Buru sebagai calon anggota DPRD terpilih maka seharusnya berhenti dari kegiatan ilegal di gunung botak, dia harus memberi contoh yang baik.
Kaperwil Maluku (SP)
