Buru-fokuspost.com-Camat Kecamatan Waplau, Kabupaten Buru, Abdul Haris Syukur, SE, menggelar safari Ramadhan sekaligus menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) di desa Waeura dan desa Hatawano, Senin, (24/3/2025)
Sebelumnya, yakni pada hari Minggu, (23/3/2025), Camat Haris dan ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Buru telah memberikan santunan dari Baznas kepada 27 anak yatim di Kecamatan Waplau
Hadir dalam kegiatan-kegiatan tersebut antara lain; Pj. Bupati Buru yang diwakili oleh Asisten 1, Danramil yang diwakili Danpos Waplau, Kapolsek Waplau, sejumlah kepala Dinas dan Badan, ketua Baznas Buru, ketua penggerak PKK se-Kecamatan Waplau, para kepala sekolah SMA, SMP dan SD se-Kecamatan Waplau, dan para tokoh adat, tokoh agama.
Camat Haris yang akrab disapa Ris ini menjelaskan, safari Ramadhan merupakan salah satu momentum silaturahmi pemerintah daerah dengan masyarakat kecamatan, terutama kecamatan Waplau, khususnya desa Hatawano.
Dalam kegiatan tersebut, dibagikan BLT kepada KPM miskin ekstrim dengan jumlah penerma 33 orang atau 14, 8 persen dari alokasi DD desa Hatawano. “Itu artinya sudah sesuai dengan amanat dalam Permendes nomor 2 tahun 2024 tentang penggunaan dana desa, dimana maksimal alokasi untuk BLT adalah 15 persen”, ujar Haris.
Dalam kesempatan itu Haris melaporkan beberapa hal diantaranya daya beli masyarakat Kecamatan Waplau yang cenderung melandai dan akan menjadi catatan penting untuk menjaga kestabilan serta dapat meningkatkan perekonomian di desa melalui intervensi lebih dan maksimalisasi peran Bumdes, UMKM dan Koperasi.
Haris juga menjelaskan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni Indonesia Daulat pangan melalui program ketahanan pangan, sebagaimana diterjemahkan dalam Peraturan Menteri Desa Nomor 2 Tahun 2024 tentang fokus penggunaan dana desa dengan alokasi minimal 20 persen dan Keputusan Menteri Desa Nomor 3 Tahun 2025 tentang Panduan Penggunaan Dana Desa untuk ketahanan pangan.
Dijelaskan, regulasi tersebut telah direalisasikan dan dikonkritkan oleh seluruh kepala desa se-Kecamatan Waplau, yang diterjemahkan pada Anggaran Pendapatan Belanja Desa tahun 2025,
Dimana setiap desa memiliki kebun desa berukuran antara seperdua sampai dengan 1 hektar dengan skema TEMATIC untuk produk pangan yang dihasilkan di setiap desa.
“Selain sektor pertanian dan perkebunan, sektor perikanan juga menjadi atensi dan fokus dana desa untuk program ketahanan pangan dimaksud, melalui pemberdayaan fasilitas alat tangkap kepada kelompok nelayan di setiap desa, olehnya itu apresiasi patut diberikan kepada para kepala desa se-Kecamatan Waplau”, tutur Haris.
Kaperwil Maluku (SP)