FOKUSPOST.COM | BURU – Camat Air Buaya Kabupaten Buru Hamisi Umasugi memediasi penyelesaian persoalan kantor desa Tanjung Karang Kecamatan Air Buaya yang dipalang oleh warga setempat.
Upaya mediasi yang dilakukan di Tanjung Karang, Minggu (16/4), dihadiri oleh Kapolsek Air Buaya Iptu Andre Layan SPDK, Kepala Desa Tanjung Karang La Ode Jufri, Babinsa Wahjul Diman, ketua BPD Halil Silia, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.
Camat meminta agar semua pihak dapat menahan diri dan menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.
Umasugi meminta kepala desa secepatnya menyelesaikan persoalan yang terkait dengan masalah agama sebelum lebaran idul fitri, dan setelah lebaran kades diharapkan menyelesaikan persoalan-persoalan lain agar tidak berlarut-larut.
Sebagaimana diketahui bahwa pada hari Sabtu, 15/4/2023 kantor desa Tanjung Karang dipalang oleh tokoh adat dan beberapa warga desa setempat.
Menurut warga, alasan pemalangan kantor desa karena kepala desa La Ode Jufri tidak menghargai adat yang berlaku dan persoalan staf desa Tanjung Karang.
Kepala Desa Tanjung Karang, La Ode Jufri menjelaskan bahwa seluruh pesoalan akan diselesaikan secara baik-baik sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Sementara itu penjelasan salah satu tokoh adat bahwa kantor Desa Tanjung Karang dibangun secara swadaya masyarakat dan tanahnya pun milik salah satu warga desa.
Kapolsek Air Buaya Iptu Andre Layan SPDK, dalam arahannya mendukung seluruh program pemerintah desa dan meminta kesediaan warga untuk membuka palang sehingga tidak mengganggu aktivitas pemerintahan desa sambil memproses penyelesaian masalah tanah.
Ia meminta semua pihak saling memaafkan dan saling memahami sehingga tercipta suasana yang aman, damai dan tentram.
Babinsa Tanjung Karang mendukung usul Kapolsek Air Buaya agar palang segera dibuka sehingga aktivitas pemerintahan dapat berjalan.
Setelah rapat, palang kantor desa dibuka oleh tokoh adat setempat disaksikan camat Air Buaya, Kapolsek Air Buaya, Kepala Desa Tanjung Karang, Babinsa Tanjung Karang, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan warga setempat. Suasana penuh kekeluargaan saat palang dibuka.
Kaperwil Maluku (SP)