Di Balik Strategi dan Ambisi: Bisnis Sebagai Seni Kehidupan

Oleh: Muhamad Daniel Rigan (MDR)

Dunia bisnis sering dipandang sebagai arena persaingan yang serius, penuh strategi, ambisi, dan tekanan.

Bacaan Lainnya

Tapi bagi saya, dunia ini lebih mirip permainan anak-anak lengkap dengan tawa, suka duka, kemenangan, kekalahan, kejujuran, tipu muslihat, dan keberuntungan. Semua itu adalah bagian dari “senda gurau” hidup yang sesungguhnya.

Bagi mereka yang berhikmat, permainan ini dijalani tanpa beban. Mereka memahami bahwa setiap langkah, baik menang maupun kalah, membawa pelajaran menuju pengertian yang lebih dalam tentang hidup.

Bagi yang belum berhikmat, segala cara ditempuh untuk mengumpulkan semua yang bisa dimiliki dan itu pun merupakan bagian dari proses pembelajaran semesta.

Di balik semua itu, dunia bisnis sesungguhnya hanya mengenal dua mata uang: untung dan rugi.

Namun, bagi orang bijak, rugi bukan musibah, melainkan rahmat; untung bukan sekadar keuntungan, melainkan tanggung jawab.

Semua peristiwa menjadi guru yang mengajarkan keseimbangan, kesabaran, dan kebijaksanaan.

Sebagai seorang pengamat dan pelaku, saya memilih peran yang sedikit berbeda.

Jika dunia ini adalah panggung, saya ingin menjadi lampu bukan sekadar pemain yang menerangi seluruh permainan.

Dengan begitu, saya bisa menyaksikan semua dinamika tanpa terseret oleh ego atau ambisi semata, sambil tetap belajar dari setiap kisah yang terungkap.

Bisnis, pada akhirnya, adalah seni kehidupan. Seni yang mengajarkan kita untuk menertawakan kegembiraan dan kesedihan, memahami strategi tanpa kehilangan nurani, dan menempatkan setiap kemenangan maupun kekalahan dalam konteks perjalanan hidup yang lebih luas.

Di balik strategi dan ambisi, tersembunyi hikmah yang menunggu untuk disadari.

Kaperwil Maluku (SP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *