Ket.foto : Perkebunan PT Pangkatan Indonesia Bilah Hulu, Labuhanbatu, Sumut
LABUHANBATU-( fokuspost.com)
Di duga Humas PT.Pangkatan Indonesia inisial IR Kebakaran ‘jenggot’ akibat sering nya pemberitaan tentang perkebunan mengenai Plasma 20 % serta program kemitraan yang di bangun untuk mensejahterakan masyarakat sekitar, hal tersebut terlihat saat balasan dari chatting-an yang di lontarkan nya melalui pesan WhatsApp (WA) Minggu malam (4/6/2023) di Rantau Prapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut.
” Waw
Mafia ya ngeri kale,
Ih seremmmmm,
Buat terus coi. Kita menduga kamu kurang ngopi aja lah. Diduga kamu mainnya kurang jauh. Ekekkekwkkw.” Ucapnya seolah olah kepanasan akibat berita yang di buat media.
Saat di tanya fokuspost com terkait komentar IR tentang ‘ main apanya yang kurang jauh,? Beliau enggan memberikan tanggapan hanya balasan singkat yang menohok di buatnya.
” di duga.” Singkat nya melalui pesan Wa kepada media (4/6).
Di beritakan sebelumnya, TIM LSM TAWON & Wartawan sebagai Sosial kontrol Pemerintah dan Swasta serta sebagai pilar ke empat Demokrasi yang dasarnya UUD 1945 RI, telah menyurati beberapa Perusahaan Perkebunan yakni:
PT.Evans Group,
PT MAS,
PT.ASS,
PT.Gunung Bangau
PT.IKSS
Kemudian, Perusahaan Oppung Naga, Perkebunan Aciau/Lia Sartika, Perkebunan Andi/Aun, Perkebunan Alm.Ali Ogo, Perkebunan Anton di Labuhanbatu Raya serta Perkebunan Alm, Pek Cuan.
Sebagian dari Perkebunan tersebut terdapat bangunan di dalamnya di duga penangkar sarang burung walet, ada juga menggunakan Eskavator (alat berat.red)
” Kalau Perkebunan yang menggunakan alat berat /Eskavator dari mana pulak minyak yang mereka dapatkan? Apakah menggunakan minyak illegal atau Subsidi?.” Kritik R.Sihombing kepada media.
Ada kemungkinan akibat sering nya pemberitaan yang di buat, tentang program Plasma 20% dan kemitraan, salah seorang Humas anak perusahaan EVans Group PT. Pangkatan Indonesia tersebut di duga gelisah dan sering memberikan tanggapan tanggapan yang di luar prosedurnya sebagai seorang Humas.
Hingga berita ini terbit, TIM LSM & Wartawan terus menelusuri Plasma 20% serta kemitraan yang di bangun Perusahaan Perkebunan yang sempat menjadi perhatian publik mengenai sasaran kah atau tidak.(TIM/HD)