FOKUSPOST.COM | BATU BARA – Hujan sehari banjir seminggu akibat buruknya tatanan lingkungan yang disebabkan parit tumpat, hal itu diduga penataan lingkungan asal jadi dalam pembuatan jenis (bentuk) drainasenya. Sabtu, 01/01/2022.
Terlihat di sepanjang jalan Merdeka dari mulai Simpang Empat hingga keujung Boom Kec. Tg Tiram, Kab. Batubara, padahal bibir pantai atau Kuala kiri kanan sungai Batu Bara kiri dan sungai Batu Bara kanan sangat dekat dengan jalan Merdeka, Namun kenapa jalan dan rumah warga banjir ketika hujan turun?
Dari sisi dampak akibat lingkungan yang tidak tertata dengan baik sebagaimana mesti nya membuat sebagian masyarakat yang berada di pinggir jalan Merdeka merasa resah akibat air tergenang di depan rumah maupun di halaman rumah mereka di setiap hari hujan.
Hal Itu mereka (Masyarakat) alami sepanjang tahun dan terus berlalu tanpa memberi kan kepastian dalam kenyamanan lingkungan, padahal anggaran biaya pembangunan dan penataan lingkungan berpuluh-puluh miliar habis tanpa ada solusi yang jelas.
Dari beberapa warga yang di temui awak media ini mengatakan,” Lihat lah pak, itu drainase yang dikerjakan dinas PUPR dari mulai tahun 2019-2020 tidak membawa faedah dan hasil sama sekali, setiap hujan turun kami menguras air yang masuk ke halaman/teras rumah dan ada yang rumah nya masuk air tersebut ” Ujar warga
” Bagaimana air mau mengalir ke muara sungai atau laut Batubara yang diperkirakan cukup dekat dengan pemukiman warga disini, sedangkan jenis pembuatan drainase nya yang tertutup permanen tidak dapat di buka (Bongkar – pasang) sebagaimana mestinya. Dan itu lah sebabnya jika air hujan turun membuat rumah warga tergenang air.”
” Harapan kami, kepada bapak-bapak Pemerintah Batubara, Provinsi maupun Bapak Pemerintah Pusat agar prihatin akan situasi kami di mana saat ini dihadapi dengan situasi yang sangat tidak menyenangkan terkait banjir langganan akibat buruk nya tatanan lingkungan.” Pungkas warga yang ada di kota tanjung tiram. Para yang membawa sepeda motor pecitan air sepeda motor itu masuk Keruma warga.
Diakibatkan drenaseh selama ini ngag ada sama sekali pungsi nya pembuatan drenaseh pada tahun 2019 pekerjan PUPR batu bara gagal unkap salastu warga Tanjung tiram.
(Az)