FOKUSPOST.COM | BURU – Amir Buton, Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Buru, yang berlokasi di Desa Grandeng (unit 11), Kecamatan Lolongguba Kabupaten Buru, diduga kuat menyalahgunakan dana BOS tahun 2019 sebesar Rp. 349 juta dan dana BOS kinerja tahun 2020 sebesar Rp. 60. juta.
Dana bos Rp. 349 juta tersebut rencananya akan digunakan untuk membeli tablet kepada siswa pada saat pembelajaran online dimasa pandemi covid 19 tahun 2019, namun tablet tersebut konon tidak pernah dibelanjakan.
Sementara dana bos kinerja tahun 2020 sebesar Rp. 60 juta setelah diterima langsung dirinya berangkat ke luar daerah.
“Waktu bendahara mencairkan dana kinerja sebesar Rp. 60 juta, langsung diambil semuanya oleh kepala sekolah dan berangkat ke Padang, Sumatra untuk satu keperluan”, tutur salah satu sumber terpercaya yang meminta namanya tidak dipublikasikan.
Ketua Aliansi Anti Korupsi Indonesia, Ahmad Hamzah menjelaskan, dirinya berencana melaporkan masalah tersebut ke Kejaksaan Negeri Buru dan Polres Pulau Buru dalam waktu dekat.
Kepala Dinas Cabang Dikmensus Kabupaten Buru, Ibrahim Sukunora S.Pd, ketika dimintai keterangan terkait masalah tersebut menjelaskan, bahwa terkait informasi yang berseliwerang di luar yang mengatakan kepesek SMA Negeri 9 Buru diduga menyalahgunakan dana bos Afirmasi Rp. 349 juta dan dana Bos Kinerja tahun 2020 sebesar Rp. 60 juta, belum terkonfirmasi oleh dirinya dari dana yang diterima oleh sekolah.
Ibrahim menjelaskan, di tahun 2019 untuk pembelanjaan dana Bos afirmasi untuk pengadaan tablet guna mengantisipasi pembelajaran di masa pandemi dengan pembelajaran online itu, sekolah sudah belanjakan melalui siplah (sistim informasi pengadaan sekolah), saat itu Ibrahim belum tahu seberapa besar anggaran yang digunakan, setelah informasi itu menyebar barulah dirinya mengecek sekolah-sekolah penerima bantuan.
Ibrahim melanjutkan, ia berencana mengunjungi sekolah bersangkutan untuk mengecek apakah sekolah tersebut juga masuk ketegori sekolah penerima dana afirmasi untuk belanja tablet atau tidak dimasa pembelajaran saat pandemi itu nanti dilihat pada SK.
Lebih jauh Ibrahim menjelaskan, dirinya akan memastikan di sekolah tersebut barangnya ada atau tidak.
Kaperwil Maluku (SP)