Diduga Tidak Propesional Pelaksana Dua Paket Pekerjaan BBWS Citanduy

FOKUSPOST.COM | CILACAP – Yang mana paket-paket tersebut salah satunya dikerjakan oleh PT.TS, dalam pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT.TS adalah Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Bantarheulang dengan nilai Kontrak Sebesar Rp.30.940.000.000 tentunya nilai kontrak yang didapat cukup besar. Tapi pada kenyataan dilapangan terlihat diduga tidak Profisional yang mana tidak kita temui mulai dari Setaf ahli pengawas dari prusahaan dan Konsultan Pengawas. Wajar- wajar saja kalau pekerjaan PT.TS mengalami keterlambatan penyelesaian yang di jadwal selesai pada Tanggal 16 Desember 2022. Sampai saat ini belum selesai, dan untuk memastikan prosentase pekerjaan dilapangan, Tim menghubungi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) AI, Via Whatsap, Tim tidak menerima Jawaban apapun dari AI selaku PPK. Mengenai berapa persen pekerjaan milik PT.TS sudah di selesaikan.

Tim pun menghubungi juga PT.DO yang terlambat dalam penyelesaian pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Lakbok Utara dengan Nilai Kontrak sebesar Rp.55.752.499.000, yaitu Sdr.AF tapi sampai berita ini di tayang kan belum ada jawaban dari AF selaku penanggung jawab PT DO sudah berapa persen pekerjaan yang sudah di selesaikan. Termasuk AI selaku PPK tidak memberikan jawaban apapun terkait prosentase pekerjaan yang sudah di selesaikan Oleh PT.DO.

Bacaan Lainnya

Tentunya menjadi pertanyaan Tim PIRNAS dan Tim FOKUS ada apa ini, Diduga jangan-jangan prusahaan yang jadi pemenang hasil dari Kolusi,Korupsi dan
Nepotisme (KKN).
Karena diduga terlihat tidak profisional. Dalam menyelesaikan pekerjaan dengan bukti sampai akhir masa kontrak sesuai dengan papan pengumuman pekerjaan, proyek belum juga mencapai 100%.
Dan Tim PIRNAS dan Tim FOKUS juga sudah melakukan Konfirmasi dengan Dirjen PUPR di Jakarta 14/12/2022. Tapi pada saat itu Dirjen lagi tugas luar. Untuk selanjutnya Tim PIRNAS dan Tim FOKUS akan melakukan penjadwalan ulang untuk Konfirmasi dengan Dirjen PUPR mengingat banyaknya proyek Kementerian PUPR yang tidak selesai tepat waktu di Daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Masyarakat mendesak pada pihak penegak hukum untuk menelusuri pekerjaan tersebut, terutama KEJAGUNG dan KPK. Untuk mengetahui ada apa dibalik ini semua. Minggu
18/12/2022.

(TIM)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *