Foto: Kantor Dinas Kesehatan Kab. Labuhanbatu, Sumatera Utara
fokuspost.com-Labuhanbatu-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Labuhanbatu terindikasi belum mengklarifikasi tindak lanjut dugaan Praktik LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) yang di lakukan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN)
Yang diduga bekerja di instansi Kesehatan Labuhanbatu, Jl. Ki Hajar Dewantara No 118, Rantau Prapat, Sioldengan, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara tersebut Rabu, (23/10/2024)
Pantauan di lapangan, (22/10), Kepala Bidang pencegahan dan pengendalian penyakit Rahmat Hasibuan diduga masih enggan berkomentar terlalu jauh terkait praktik LGBT yang di lakukan oleh oknum ASN Tempat ia bekerja.
“Sedang diproses Kadiskes. yang menindaklanjuti langsung kadiskes dan sekretariat, sesuai kesepakatn mereka kemaren masih dijembatani secara kekelurgaan baru info yang saya dapat bang.” singkatnya melalui via WhatsApp (22/10)
Terpisah, di sisi lain praktisi hukum Rizka Noor Hashela, SH memberikan pandangan perspektif positif terkait persoalan praktik LGBT.
” Terkait persoalan ini, bila dilegalkan, LGBT akan berdampak pada timbulnya berbagai masalah. mulai dari menurunnya angka kelahiran karena sudah pasti sesama jenis tak bisa menghasilkan keturunan.”jelas Riska.
Menurutnya, keberadaan mereka (LGBT.red) yang dianggap berbeda oleh masyarakat “normal” lainnya, dianggap tidak sesuai dengan norma agama dan budaya. Bagi sebagian besar masyarakat individu atau kelompok orang yang kebiasaan dan budayanya tidak sesuai dengan norma, tidak berhak untuk mendapatkan keadilan dalam setiap segi kehidupan mereka.
Dimana, masyarakat Indonesia dengan kultur timur yang menjunjung religiusitas, sangat tegas dan keras melarang segala bentuk praktik LGBT berdasar ketentuan hukum, perundang-undangan, nilai-nilai agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum, dan keutuhan bangsa.
“Berbagai tontonan yang tidak layak dan melegitimasi perilaku LGBT harus dievaluasi kembali. Oleh karena itu, Negara memiliki kewajiban untuk menjaga nilai-nilai dan standar moral yang dianut oleh publik mayoritas.”terangnya.