Pemerintah Provinsi Maluku menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani dengan hadir langsung dalam kegiatan Panen Raya dan Pembinaan Petani di Desa Gemba, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Selasa (26/8).
Mewakili Gubernur Maluku, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Maluku, Dr. Djalaludin Salampessy menghadiri kegiatan tersebut yang merupakan bagian dari program pemberdayaan pertanian yang didukung oleh Bank Indonesia.
Desa Gemba, yang menjadi salah satu sentra produksi beras di Maluku, memiliki total lahan sawah seluas 750 hektare. Ketua kelompok tani setempat melaporkan bahwa produktivitas sawah di wilayah tersebut mencapai 5 hingga 6 ton beras per hektare, menjadikan Gemba sebagai salah satu penyokong utama kebutuhan beras Bulog.
“Kami bersyukur karena Bulog membeli beras dari petani dengan harga Rp12.000 per kilogram. Ini sangat membantu kesejahteraan petani di sini,” ujar salah satu perwakilan petani dalam laporannya.
Sebagai bentuk dukungan, Bank Indonesia memberikan bantuan satu unit Rice Milling Unit (RMU) lengkap dengan dryer, yang mampu mengolah 1 ton gabah per jam. Bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi pengolahan hasil panen petani.
Namun demikian, petani masih menghadapi sejumlah tantangan serius, seperti:
Kondisi jalan usaha tani yang rusak dan terbatas,
keterbatasan kapasitas RMU dan dryer, yang menyebabkan penumpukan hasil panen di gudang,
kerusakan irigasi akibat banjir yang belum diperbaiki.
Para petani berharap ada perhatian dan tindakan nyata dari pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur pendukung pertanian tersebut.
Dalam sambutannya, Gubernur Maluku yang disampaikan oleh Dr. Djalaludin Salampessy, mengatakan bahwa pemerintah daerah akan terus berupaya mendukung petani, termasuk petani tradisional lokal, agar dapat merasakan kesejahteraan yang setara dengan petani transmigran.
“Bayangkan jika petani lokal kita bisa mendapatkan dukungan yang sama. Jurang antara yang sejahtera dan yang belum sejahtera tidak akan terlalu lebar. Ini tantangan kita bersama,” ungkap Gubernur sebagaimana disampaikan Asiten I.
Dr. Salampessy juga mengajak masyarakat untuk mulai mengembangkan potensi lain di luar pertanian, seperti sektor perikanan dan pariwisata, dengan pendekatan usaha kelompok yang memiliki skala dan daya saing tinggi, sehingga mampu meningkatkan kepemilikan modal dan pengembangan usaha masyarakat secara berkelanjutan.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah daerah, lembaga keuangan seperti Bank Indonesia, dan masyarakat dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di Maluku.
Kaperwil Maluku (SP)