Foto : dua Keluarga Inisial LOL dan KRIS yang menjadi korban pembakaran di Desa Sabungan, Sei Kanan, Labusel, Sumut
Labusel-fokuspost.com-2 (dua) keluarga yang rumahnya di bakar oleh sekelompok orang diduga mengatasnamakan massa yakni inisial LOL dan KRIS di Desa Sabungan, Kecamatan Sei Kanan, Kabupaten Labusel, Sumatera Utara kehilangan tempat tinggal dan minta keadilan hukum
Pasalnya, kasus pembakaran rumah yang dialami kedua keluarga tersebut, hingga saat ini masih menjadi misteri, apakah pelakunya memang benar benar massa ataukah terindikasi ada yang menunggangi
Pantauan dilapangan, (4/10) KRIS kepada wartawan mengatakan bahwa harta benda dan isi didalamnya habis ludes dibakar oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab.
” Seperti itulah keadaan (kondisi rumah.red) sekarang bang. kerugian yang saya alami berkisar Rp 150 juta, (uang tabungan), itu belum termasuk barang barang yang ada di dalamnya.” ucap KRIS.
Menurut KRIS, saat pembakaran yang di lakukan mereka, tak sedikitpun ada rasa kasihan dan empati dari sekelompok orang tersebut,
” Sebab udah Seperti bandit kelas kakap yang menjual barang haram ratusan kilogram aja diangggap orang itu terhadap kami, hingga berniat mau membunuh kami sekeluarga. apakah seperti ini hukum di negara kita .” ujar KRIS.
Atas peristiwa tersebut, KRIS meminta kepada APH Labusel agar hukum benar benar ditegakkan secara adil tanpa pandang bulu.
” Tangkap pelaku pelaku yang bakar kediaman kami, proses mereka sesuai hukum yang berlaku di negara republik indonesia ini.terangnya.
Di sisi lain nasib yang sama juga di alami oleh LOL, kenapa tidak, akibat kebrutalan sekelompok orang yang main hakim sendiri, dia dan keempat anaknya harus menumpang hidup di kediaman saudaranya.
” Sampai kapan kami harus bertahan di rumah famili kami ini pak, sementara rumah kami sudah di bakar orang itu.” sebut LOL
Yang lebih saya sedihkan lanjut LOL, anak anak saya mau sekolah sudah tidak ada lagi pakaian nya untuk digunakan. untung sajalah famili kita ini mau meminjamkan pakaian anak anak nya kepada kami, sebutnya sambil mengeluarkan airmata.
Ibu empat anak ini juga mengatakan, apakah sudah tidak ada lagi keadilan bagi kami, hingga sesuka hati mereka memakai hukum rimba dengan memusnahkan kediaman kami seolah kami dianggap seperti hewan, tandasnya.
Terpisah, Kapolres Labuhanbatu Selatan melalui Kasat Reskrim AKP Gurbacov ketika dikonfirmasi awak media ini (3/10) melalui via WhatsApp masih belum merespon walaupun terlihat pesan sudah centang dua