Oleh: Muz MF. Latuconsina
Kini, harapan baru berlabuh di pundak seorang putra terbaik daerah, Fachri Husni Alkatiri, yang telah dipercaya sebagai Ketua PKS Maluku.
Bagi masyarakat Maluku, Fachri bukan sekadar politisi. Ia adalah simbol kerja keras, komitmen, dan ketulusan dalam membangun daerah yang masih berjuang mengejar ketertinggalan.
Di balik langkahnya yang sederhana, masyarakat menitipkan mimpi: tentang keadilan yang merata, pembangunan yang tidak hanya berpihak pada kota, tetapi juga menyentuh pulau-pulau kecil dan pelosok yang kerap terabaikan.
Di pundak Fachri, tersemat doa agar politik tidak lagi menjadi panggung retorika, melainkan jembatan menuju kesejahteraan.
Ia diharapkan mampu menghadirkan PKS sebagai kekuatan politik yang benar-benar dekat dengan rakyat, hadir dengan solusi, bukan sekadar janji.
Lebih jauh, masyarakat juga menyimpan asa besar: agar di bawah kepemimpinan Fachri, PKS Maluku mampu mengerek perolehan kursi legislatif pada Pileg 2029.
Sebab, semakin banyak kursi yang diraih, semakin besar pula daya tawar politik untuk memperjuangkan kepentingan rakyat Maluku di parlemen, baik daerah maupun pusat.
Harapan ini bukan sekadar angka dan kalkulasi politik. Harapan ini adalah suara hati masyarakat yang rindu pada pemimpin yang konsisten, yang mampu menyeimbangkan idealisme dan realitas, yang mampu menyalakan lilin di tengah kegelapan tantangan.
Kini, mata Maluku tertuju pada Fachri Husni Alkatiri. Ia membawa beban, tetapi juga membawa kesempatan.
Jika mampu menjawab harapan rakyat dengan kerja nyata, maka bukan hanya PKS yang akan menuai hasil, melainkan Maluku sendiri yang akan bangkit dan bersinar lebih terang di panggung nasional.
Kaprewil Maluku (SP)