FOKUSPOST.COM | BANDA ACEH – Hingga saat ini perang sosial masyarakat Melayu Rempang dengan pihak perusahaan Xinyi Group asal China terus terjadi. Sejak kesepakatan izin perusahaan itu disahkan, mereka diminta segera mengosongkan wilayah itu.
Perjanjian kerja sama itu ditanda tangani Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadia di Chengdu, China dan disaksikan Presiden Joko Widodo.
Rencananya, di tanah leluhur warga melayu itu akan dibangun pabrik kaca dan solar planel. Namun, rencana yang katanya untuk perubahan ekonomi Indonesia itu ditolak keras masyarakat disana, lantaran mereka tidak ingin beranjak dari tanah leluhur yang sudah didiami sejak 1834 jauh sebelum kemerdekaan RI.
Bakan aksi penolakan itu tidak hanya dilakukan oleh warga Rempang, namun juga masyarakat Aceh yakni Forum Ukhuwah Muslimin dan Muslimat Aceh (For UMMAH). Hal itu dilakukan sebagai solidaritas kepada masyarakat Rempang yang diusir paksa oleh pemerintah, sebab mereka menilai pemerintah lebih mementingkan koperat dibandingkan rakyat.
Koordinator Lapangan aksi, Khairullah mengatakan, aksi yang dilakuakn pihaknya itu ikut menyuarakan kesengsaraan yang dirasakan oleh rakyat Rempang dan kegelisahan yang terus terjadi hingga sekarang.
“Kami minta agar pemerintah lebih memerhatikan masyarakat, jangan mengambil keputusan sepihak seakan itu keputusan rakyat,” tegas Khairullah usai melakukan aksi.
Khairullah menyebutkan, saat ini pihaknya merasa heran dengan tindakan pemerintah yang terlihat ambisius membangun proyek bisnis dengan cara mengorbankan masyarakat yang telah lama hidup di Pulau Rempang itu, bahkan hal ini seperti Negara telah mempertontonkan keberpihakan nyata kepada investor yang bernafsu mengusai Pulau Rempang hanya sekedar kepentingan bisnis semata.
Beliau mengharapkan dalam mengambil keputusan agar dilibatkan syariat Islam sebagai landasan, jika benar ini diterapkan tidak mungkin akan terjadi kezholiman seperti ini.
Selain itu, aksi damai tersebut dilakukan secara longmarch dengan berjalan dari Masjid Raya menuju tugu Simpang Lima.
(Kaperwil Aceh – FokusPost.com : Said Yan Rizal)