Ket. Gambar : foto mbah cahyo ilahi
LABURA-(fokuspost.com)
Sedia payung sebelum hujan, Kejahatan tidak mengenal waktu dan tempat, jaga diri itu wajib agar tidak di lecehkan dan di hina orang, hal tersebut langsung terlontar dari mulut Mbah Cahyo seorang Pendiri PADEPOKAN CAHYO ILAHI saat di kunjungi Tim awak media saat bersilaturrahmi di kediamannya di Ledong Timur, Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara, pada Senin
(16 /1/2023) sekira pukul 15.30 wib.
Sosok yang berwibawa dan akrab di panggil Mbah Cahyo ini, sudah sering ‘melanglang buana’ kemana mana, bahkan sering memberikan pengobatan non medis serta gemblengan ‘Ilmu Laduni Karomah Sunan Kali Jaga agar bisa menjadikan manusia yang rahmatan lil ‘alamin.
” Program Gemblengan Ilmu Laduni Karomah Sunan Kalijaga ini, cocok untuk
Pejabat TNI/POLRI, Penjaga, Satpam, Bodyguard, pedagang, Pegawai, Guru, Pelajar, ibu2, calon TKA, TKI, Sopir, Go-jek, Grab. ” Ucap Mbah Cahyo kepada awak media.
Dalam pengisian kata Mbah Cahyo, Insya Allah dalam waktu 10 Menit Langsung bisa, Permanen (Khusus Islam) anti santet, hipnotis, dan kejahatan lainnya, ujarnya.
” Kita juga melayani Pengobatan non medis, buka aura, Pembersihan Rumah,Toko, dan Kebun angker. ” Sebut Mbah Cahyo.
Bagi yang berminat lanjut Mbah Cahyo, silahkan Hubungi:
PADEPOKAN CAHYO ILLAHI,
Ledong Timur,kenopan,labuhan batu Utara,
☎️.+6281295952558, sebutnya.
Terpisah, salah seorang pasien Chaniago (nama samaran) saat di konfirmasi media di tempat lokasi minggu (16/1) yang sedang di obati oleh Mbah Cahyo menuturkan, kondisinya jauh lebih baik dari sebelumnya.
” Sudah mendingan bang, tadi sebelum di pegang kondisi tubuh agak lemas.” Kata Chaniago.
Saat pihak media menanyakan tentang penyakit apa yang di deritanya, Chaniago menjelaskan bahwa, tubuhnya di santet atau di guna guna, dengan di kirim segala macam makhluk untuk menyakiti dan merusak tubuhnya. Mulai dari Genderuwo, Kuntilanak, serta makhluk lainnya.
” Banyak lah bang, tadi waktu di obati ada beberapa makhluk yang di keluarkan melalui mediator. ” Sebut Chaniago.(Herman Damanik)