Gubernur Maluku Tinjau Sekolah Rakyat Hiti-Hiti Hala-Hala di Lateri Ambon

Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, didampingi Asisten I bidang Kesra, Djalaludin Salampessy, melakukan kunjungan kerja ke lokasi pembangunan Sekolah Rakyat Hiti-Hiti Hala-Hala di kawasan Lateri, Kota Ambon, Selasa (5/8/2025).

 

Bacaan Lainnya

Proyek sekolah yang menjadi bagian dari program nasional tersebut saat ini telah mencapai progres pembangunan sebesar 85 persen dan diproyeksikan siap menerima 100 siswa pada tahap awal operasionalnya.

 

Dalam kunjungannya, Gubernur menegaskan pentingnya menjaga kualitas pembangunan serta integritas pelaksana proyek. Ia mengingatkan agar semua kebutuhan siswa sekolah baik fisik, fasilitas, maupun perangkat ajar  benar-benar mengacu pada standar

 

“Tidak boleh ada praktik markup, semua harus sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan di lapangan,” tegas Hendrik.

 

Gubernur menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat Hiti-Hiti Hala-Hala bukan sekadar bangunan, tetapi simbol kehadiran negara dalam menjawab kebutuhan pendidikan dasar yang terjangkau dan berkualitas, khususnya bagi kelompok masyarakat yang selama ini kurang terlayani oleh sistem formal.

 

Program Sekolah Rakyat ini digagas untuk menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu, termasuk yang berasal dari komunitas pesisir, terpencil, maupun urban marginal.

 

Pemerintah Provinsi Maluku, dalam hal ini, turut aktif menyukseskan program tersebut dengan membangun satu unit di Ambon sebagai bagian dari peluncuran nasional pada 15 Agustus 2025 mendatang.

 

“Saya ingin kita semua serius. Sekolah ini akan menjadi contoh bagaimana pemerintah hadir secara nyata. Jangan sampai semangat ini tercoreng oleh kelalaian atau permainan anggaran,” kata Gubernur.

 

Sekolah yang akan memulai kegiatan belajar mengajar pada semester genap tahun ajaran 2025/2026 itu juga akan mengusung pendekatan pembelajaran kontekstual dan partisipatif.

 

Selain pelajaran umum, siswa juga akan diperkenalkan pada keterampilan hidup (life skills), literasi budaya lokal, dan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Pancasila.

 

Pemerintah Provinsi Maluku menyatakan kesiapannya menyelesaikan seluruh proses pembangunan dan penyediaan sarana belajar dalam waktu sepuluh hari ke depan.

 

Dengan adanya sekolah ini, diharapkan tidak ada lagi anak-anak yang harus putus sekolah karena alasan ekonomi atau akses. Sekolah rakyat menjadi ruang harapan baru, jembatan antara ketulusan negara dan cita-cita anak-anak Maluku yang ingin maju.

Kaperwil Maluku (SP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *