FOKUSPOST.COM | LHOKSEUMAWE – Habib Bugak Asyi yang bernama lengkap Habib Abdurrahman bin Alwi al Habsyi, yang berasal dari Makkah datang ke Aceh sekitar tahun 1760 pada masa pemerintahan Sultan Alauddin Mahmud Syah I. Beliau menetap di Aceh sehingga menjadi orang kepercayaan Sultan Aceh selama kurang lebih 49 tahun pada masa itu.
Habib Bugak Asyi kembali ke Makkah tepatnya di tahun 1809 sebagai tokoh yang menghimpun dana dari masyarakat selama berada di Aceh, ditambah dengan dana miliknya sendiri.
Habib Bugak Asyi kemudian membeli sepetak tanah yang persis berada di sekitar Masjidil Haram, tanah itu kemudian diwakafkan dan langsung dibangun rumah singgah yang diberi nama Baitul Asyi.
Seiring dengan perkembangan zaman, wilayah Makkah tepatnya di Masjidil Haram mengalami banyak perubahan dan renovasi. Karena itu, pemerintah Arab Saudi memberikan ganti rugi berupa uang yang selanjutnya dikelola oleh Nazhir atau orang yang bertanggung jawab mengelola dana dan manfaat wakaf tersebut.
Wakaf yang usianya sudah 200 tahun lebih ini dahulunya merupakan wakaf sepetak tanah kecil. Namun seiring waktu, wakaf ini terus berkembang menjadi wakaf produktif yakni berupa tanah, penginapan/hotel berbintang, dan unit usaha lain di Makkah, bahkan ada yang di sekitaran Masjidil Haram pula.
Syaikh Abdul Latif Baltou merupakan sosok yang ditunjuk oleh Mahkamah Kerajaan Arab Saudi sebagai jadi Nazir wakaf selama 15 tahun.
Beliau mengatakan bahwa dana Wakaf Baitul Asyi akan dibagikan kepada jamaah haji Indonesia asal Aceh sampai hari kiamat. Dimana setiap jamaah haji mendapatkan dana Wakaf Baitul Asyi sebesar 1.500 riyal atau setara Rp 5,3 juta. Urgensi dana Baitul Asyi itu bisa digunakan oleh jamaah haji Aceh untuk kebutuhan tambahan selama beribadah ditanah suci Makkah dan Madinah.
Dana Wakaf Baitul Asyi mulai dibagikan kepada jamaah haji asal Aceh sejak tahun 2006 silam. Untuk tahun 2023, jumlah Jamaah Calon Haji (JCH) Aceh mencapai 4.378 jamaah.
Maka bila dikonversikan total dana tersebut dengan jumlah JCH Aceh akan menerima sebesar Rp 23,2 miliar, betapa beruntungnya jamaah haji Aceh dengan adanya dana wakaf Baitul Asyi yang diwakafkan oleh sosok Habib Bugak Asyi tersebut.
Begitu besar peran sosok Habib Abdurrahman bin Alwi al Habsyi, (Habib Bugak Asyi) kepada masyarakat Aceh. 200 tahun silam beliau sudah memikirkan tentang kemaslahatan masyarakat Aceh yang nantinya banyak yang berhaji, terbukti dari apa yang beliau usahakan untuk masyarakat Aceh di tanah myakkah melalui rumah Baitul Asyi membuahkan hasil yang benar-benar sangat bermanfaat bagi masyarakat Aceh secara umumnya.
Harapannya, agar setiap jamaah haji yang berangkat ke Tanah Suci senantiasa mampu berziarah ke mtaqam Habib Bugak yang terletak di Gampong Pante Peusangan, Kecamatan Jangka, kabupaten Bireuen, karena sangat besar jasa Habib Bugak untuk masyarakat Aceh.
Pemerintah Aceh juga dapat melakukan sosialisasi dan memasukkan kegiatan perihal ziarah ke makam Habib Bugak tersebut dalam rangkaian kegiatan manasik haji bagi calon jamaah haji asal Aceh. Meskipun, hal tersebut diluar rangkaian kegiatan wajib bagi para jamaah calon jamaah haji.Baik dilaksanakan pada sela-sela manasik haji maupun disaat para jamaah haji mengikuti kegiatan manasik haji di hari penutupan.
Ada baiknya diperkenalkan sosok Habib Bugak tersebut kepada jamaah haji khususnya dan kepada seluruh masyarakat Aceh umumnya. Hal itu dimaksudkan, agar masyarakat Aceh mengetahui tentang perjuangan besar yang telah dilakukan oleh sosok Habib Bugak. Dimana hari ini kita ketahui bersama sangat manfaatnya bisa dirasakan oleh semua jamaah haji asal Aceh tanpa terkecuali.
(Kaperwil Aceh – FokusPost.com : Said Yan Rizal)