Namlea-fokuspost.com-Terhitung mulai 28 Juli 2025, Pelabuhan Namlea tidak dilayani oleh kapal Pelni hingga 25 Agustus 2025.
KM Ngapulu yang akan berlayar tanggal 28 Juli mendatang menjadi pelayaran terakhir dari Namlea menuju Ambon. Setelah itu, tidak ada kapal yang dijadwalkan masuk ke Namlea.
Kepala Cabang Pelni Namlea, Agus Herianta, membenarkan kekosongan ini. Menurutnya, KM Ngapulu dialihkan sementara ke wilayah tenggara atas permintaan Pemerintah Daerah Kepulauan Aru, guna menggantikan KM Labobar yang sedang menjalani docking.
“Jadi untuk sementara KM Ngapulu akan melayani rute Banda–Tual–Dobo–Kaimana pulang pergi. Sedangkan KM Dorolonda yang biasa masuk Namlea, juga sedang docking,” kata Agus saat dikonfirmasi, Senin (21/7).
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat Buru, yang menggantungkan kebutuhan logistik dan mobilitas pada jalur laut.
Apalagi kondisi perairan Maluku yang belakangan tidak bersahabat membuat transportasi alternatif seperti kapal cepat atau perahu nelayan tidak memungkinkan.
Salah seorang warga menilai kekosongan kapal Pelni ini sangat berdampak pada pergerakan orang dan barang.
“Kalau sampai satu bulan tidak ada kapal, dampaknya besar. Harga barang bisa melonjak, akses ke luar pulau jadi susah. Kami minta Pak Bupati segera bersurat ke Kementerian Perhubungan agar ada kapal pengganti sementara,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah bisa proaktif berkoordinasi dengan Dirjen Perhubungan Laut demi menjamin pelayanan pelayaran ke Buru tetap berjalan normal.
Apalagi, menjelang bulan Agustus, banyak warga yang hendak bepergian untuk keperluan maupun urusan ekonomi ke Ambon dan sekitarnya.
Kaperwil Maluku (SP)