Ikram Umasugi: HUT RI ke-80, Menjemput Merah Putih di Puncak Harapan Baru

Oleh: Muz MF. Latuconsina

Delapan puluh tahun sudah merah putih berkibar di langit negeri. Delapan puluh tahun sudah Indonesia meniti jalan kemerdekaan, dari darah dan air mata para pendiri bangsa hingga keringat dan doa rakyat yang tak pernah berhenti.

Bacaan Lainnya

 

Di Kabupaten Buru, gema kemerdekaan itu terasa menggetarkan, karena peringatan HUT RI ke-80 kali ini bertepatan dengan babak baru kepemimpinan Bupati Ikram Umasugi.

 

Bupati Ikram tidak sekadar mengajak rakyat untuk mengenang perjuangan, tetapi mengundang semua hati untuk ikut membangun.

 

“Kemerdekaan bukan hanya warisan, tapi amanah. Buru adalah rumah kita bersama, dan membangunnya adalah kewajiban kita semua,” ucapnya.

 

Seratus hari kerja pertamanya, Bupati Ikram ibarat nakhoda yang baru memegang kemudi kapal besar bernama Buru.

 

Ia memulai dengan menata ulang fondasi pemerintahan yang efektif, memastikan pelayanan publik berjalan cepat dan tepat, serta mendorong program pembangunan yang menyentuh langsung nadi kehidupan masyarakat dari pertanian, perikanan, hingga akses pendidikan dan kesehatan di pelosok.

 

Mimpinya sederhana tapi bermakna: menjadikan Buru sebagai lumbung pangan Maluku yang modern, pusat ekonomi kreatif di timur Indonesia, dan tanah damai yang memelihara adat, agama, dan keberagaman sebagai kekuatan.

 

HUT RI ke-80 ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan sejati bukan hanya terbebas dari penjajahan, tetapi juga dari kemiskinan, keterbelakangan, dan perpecahan.

 

Di bawah kepemimpinan Ikram Umasugi, harapan itu kembali menyala. Mungkin seratus hari terlalu singkat untuk menorehkan keajaiban, tetapi cukup untuk menunjukkan arah dan tekad.

 

Merah putih kini berkibar di puncak bukit, di tepi pantai, di halaman sekolah, dan di dada setiap warga Buru. Dari sini, perjuangan berlanjut menuju Buru yang maju, mandiri, dan sejahtera, demi Indonesia yang semakin jaya.

Dirgahayu Republik Indonesia ke-80. Merdeka!

Kaperwil Maluku (SP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *