Namlea-fokuspoat.com-Imam adat Petuanan Kaiely, Onyong Wael angkat suara menanggapi sorotan sepihak kelompok barisan sakit hati (BSH) terhadap Koperasi Parusa Tanila Baru (PTB) yang beroperasi di jalur H, Desa Dava, Kecamatan Wailata, Kabupaten Buru.
Ia mempertanyakan motif sebenarnya di balik tudingan bahwa PTB melanggar prosedur dan melakukan kegiatan ilegal.
“Ada apa sebenarnya di balik tudingan ini? Mengapa hanya PTB yang disorot? Apakah ini murni soal hukum, atau ada kepentingan tertentu yang sedang bermain?” ungkap Wael kepada media ini, Senin (21/7).
Ia menjelaskan bahwa PTB sampai saat ini belum beroperasi di Gunung Botak walaupun ada izin AMDAL dan lingungan lengkap untuk beroperasi di GB. PTB ada di jalur H di dataran yang tidak ada sangkut pautnya dengan GB dan hanya melakukan persiapan stokcfail sebagai tempat pengolahan.
“Siapa yang bisa buktikan bahwa koperasi PTB saat ini beroperasi di GB. hanya mengolah sendimen dijalur H dan mempersiapkan stockfail dan itu diluar IPR dan WPR”, tantang Wael.
Ada sepuluh koperasi yang telah diberikan izin resmi oleh pemerintah, dan seluruhnya pernah mengikuti rapat koordinasi bersama Gubernur Maluku, Kapolda, Pangdam Pattimura, Bupati Buru, Kapolres Buru, dan Dandim 1506/Namlea di Kantor Gubernur Maluku, Ambon.
Wael juga menanggapi kelompok BSH yang terus menuding dan membuly PTB melakukan pelanggaran. Ia meminta mereka untuk tidak menggunakan logika terbalik.
“Kalau bicara soal kerusakan lingkungan, maka yang harusnya disorot adalah kondisi Gunung Botak yang sudah masuk stadium empat—rusak total. Sudah jadi ladang maut, tempat pembunuhan, longsor, dan limbah beracun. Kenapa bukan itu yang kalian ributkan?” tegasnya.
Menurutnya, logika yang digunakan oleh kelompok barisan sakit hati dalam menyoroti PTB justru terbalik dan tidak berpijak pada kenyataan. Ia menduga ada sentimen pribadi atau kepentingan tersembunyi di balik sikap mereka.
“Ini bukan lagi soal penegakan hukum, tapi soal sakit hati. Kalau niatnya baik, mari kita minta pemerintah tertibkan semua.
Kaperwil Maluku (SP)