Foto : PT PPSP Dan Ratusan Warga Pulo Padang Yang Menolak di Tutupnya Pabrik
Labuhanbatu-fokuspost.com
Ada resiko jikalau PT.Pulo Padang Sawit Permai (PPSP) yang terletak di Lingkungan Bandar Selamat I, Kelurahan Pulo Padang, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara ditutup, demikian dilaporkan fokuspost.com Jum’at (26/4/2024).
Salah satunya, jika Pabrik ditutup, maka ratusan tenaga kerja yang sebagian besar warga Pulo Padang sudah bekerja di pabrik, akan menjadi pengangguran dan kehilangan pekerjaan.
Hal tersebut terlihat ketika bentrokan terjadi (23/4/2024) ratusan warga yang pro tetap beroperasinya pabrik dengan segelintir warga yang menolak pabrik di buka terus mempertahankan perjuangannya.
Lilis salah seorang yang pro ke PT.PPSP menginginkan agar Pabrik tetap di buka dan beroperasi. sebab menurutnya, dengan di bukanya pabrik di Kelurahan beliau banyak warga yang sudah mendapatkan pekerjaan.
” Sebelum berdirinya pabrik ini, banyak warga yang ekonomi nya menengah ke bawah tidak ada pekerjaan (menganggur).” papar Lilis.
Nah, setelah di bangun dan di bukanya pabrik ini, para Pemuda dan orang tua bisa mendapatkan lapangan pekerjaan.
” Yang saya khawatirkan jika Para pemuda dan warga Pulo Padang yang sudah bekerja kemudian menganggur di karenakan perusahaan di paksa tutup secara otomatis mereka akan melakukan kegiatan atau hal hal yang negatif.” sebutnya.
Lebih lanjut katanya, bisa saja mereka menjadi pecandu narkoba, berjudi, mencuri dan berbuat hal yang negatif lainnya.
” Saya berharap Pabrik ini terus beroperasi dan berjalan dengan lancar. Kami juga tidak mau keluarga kami jadi penganggur besar besaran di luar sana.” sambungnya sambil meneteskan air mata.
Di sisi lain, Manager PT.PPSP Hernowo kepada fokuspost com (26/4/24) menyikapi hal itu sebagai tanggung jawab bersama antara pemerintah dan perusahaan
” Jika hal ini terjadi, maka sama juga halnya kita mendzolimi ratusan warga yang sudah bekerja di PT.PPSP ini bang. kemana mereka nanti mencari pekerjaan?.”kata Hernowo.
Ia juga menjelaskan, warga yang bekerja di sini bukan ekonominya yang sudah mapan, melainkan masyarakat yang memiliki ekonomi yang lemah,ujarnya.
” Mari sama sama kita berfikir jernih. saya tidak mau menduga duga penyebabnya ini dan itu (berburuk sangka.red) ada sumber dari yang lain.ucapnya.
Saya juga sudah mendengar dari pihak warga yang pro dan pihak warga yang kontra, juga sudah sama sama ada yang tersakiti dan teraniaya.
Jadi, saya juga tidak menginginkan hal ini terjadi. Bagi warga yang pro ke pabrik, itu semua mereka lakukan di karenakan semangat para emak emak dan keluarga, serta para pekerja yang juga ingin mempertahankan pekerjaannya di PT.PPSP ini,terangnya.