Jalil, Oknum Warga Seram Dituding Jadi Profokator di Wilayah Adat Dusun Kotbesy, Kecamatan Wailata

Fokuspos.com | Maluku – Jalil, salah satu oknum warga Seram yang bermukim di Desa Waelo, Kecamatan Wailata, Kabupaten Buru, diduga sebagai pemicu dalam masalah pengukuran tanah di dusun Kotbesy, Desa Wailo. Minggu, (1/9/2024)

Proses pengukuran tanah yang melibatkan beberapa orang dan Jalil sebagai saksi mendapat protes karena pengukuran tanah tidak ada pemberitahuan kepada kepala desa , kepala dusun, ketua BPD, kepala soa , kepala adat bahkan tokoh pemuda mendapat protes dari warga setempat

Menurut informasi yang diterima dari pihak pengukur bahwa tanah tersebut telah dibeli oleh keluarga Tan dari salah seorang warga Buru dan dibuktikan lewat sertifikat dan dalam pembuatan sertifikat itu disaksikan oleh Jalil dan Jalil juga tahu benar tentang lahan tersebut padahal ada anak-anak dari penjual tetapi tidak diikutsertakan dalam pengukuran lahan tanah tersebut

Dalam proses pengukuran walaupun tidak melibatkan seluruh stocholder tetapi berjalan lancar tepat di depan rumah milik almarhum Token Wael ada sedikit perbincangan dengan tim pengukuran (Keluarga) ada bahasa putar balik alias bohong dari Jalil , bahwa dia sudah pernah menegur keluarga yang telah menimbun (buang) batu untuk pembuatan pondasi , karena keluarga tidak pernah melakukan kegiatan seperti apa yang disampaikan maka terjadi keributan dengan keluarga tersebut

Wakil ketua pemuda adat dusun Kotbesy Kamba, saat dihubungi fia telpon seluler pribadinya oleh tim investigasi media ini mengatakan “Beta tetap mendukung kegiatan ini apabila tidak merugikan orang lain sesuai dengan bukti-bukti yang ada,
cuma beta sangat kecewa dan mengutuk keras perbuatan tidak terpuji dari Jalil salah satu oknum warga seram yang bermukim di Desa Waelo ini karna turut benyebar berita bohong / fitnah kepada saya bahwa saya pernah ditegur oleh Jalil pada waktu saya sementara melakukan kegiatan buang batu dilahan tanah yang akan diukur padahal sampai saat ini saya belum sama sekali melakukan kegiatan buang batu dan juga Jalil tidak pernah bertemu dengan saya pribadi bahkan keluarga”, ujarnya.

Harapan saya kepada pemdes Waelo Babinsa , bhabinkamtibmas untuk memangil Jalil jangan sampai menjadi profokator untuk merusak hubungan orang basudara yang berada di desa Waelo dan Desa Basalale karna Jalil bukan orang Buru untuk harus ikut memberikan keterangan terkait masalah lahan tanah adat yang berada diwilayah adat pulau buru ini, sebap sudah sering kali Jalil turun bertemu dengan keluarga Tan di Namlea dan menyuruh untuk sesegera mungkin naik untuk melakukan pengukuran pada lahan tersebut .

Tim pengukuran yang diwakili oleh salah satu keluarga Tan mengatakan bahwa kita selama ini tidak pusing – pusing cuma Jalil turun ke Namlea dan perintah naik bahwa sudah ada yang buang batu padahal sampai dilokasi tidak ada jadi kabar yang sampaikan Jalil ini hoax.

Kaperwil Maluku (Sp)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *