Jumat Berkah: Antara Doa dan Uang — Jejak Ketenangan di Kota Bogor

Oleh: Muhamad Daniel Rigan

Jumat yang berkah seringkali menghadirkan ruang hening di tengah hiruk-pikuk kehidupan.

Bacaan Lainnya

Pada hari itu, Jumat, 14 November 2025, langkah kaki saya menelusuri sudut-sudut Kota Bogor, menyaksikan denyut nadi masyarakat yang berkejaran dengan waktu demi sesuap rezeki.

Di antara deru kendaraan dan kesibukan yang tak bertepi, saya memilih untuk melihat lebih jauh—melampaui wajah letih para pencari nafkah, menuju ruang batin yang jarang disingkap: antara kekuatan doa dan kuasa uang.

Pertemuan dengan para orang tua yang masih bekerja dengan seluruh tenaga yang tersisa membuka sebuah kenyataan yang lembut namun menggugah.

Di balik tubuh yang renta dan perjuangan yang tak henti, masih tumbuh sebuah akar yang kokoh: doa. Mereka mungkin tak lagi menang dalam pertarungan fisik melawan kerasnya hidup, tetapi hati mereka tetap dipenuhi keyakinan bahwa di balik setiap langkah ada campur tangan Ilahi.

Justru pada diri merekalah kita melihat paradoks yang indah. Ketika dunia berlari mengejar materi, mereka mengajarkan bahwa kekuatan sejati tak selalu hadir dalam bentuk yang bisa digenggam.

Uang dapat membantu menjalani hidup, tetapi doa dalam kesederhanaannya memberi napas, arah, dan keteguhan. Doa tidak menjanjikan kemewahan, tetapi menghadirkan ketenangan yang membuat jiwa tetap tegak, bahkan ketika hidup memaksa untuk tunduk.

Kisah perjalanan saya menjadi pengingat bahwa rasa syukur bukanlah milik mereka yang berlimpah harta, melainkan mereka yang mampu melihat bahwa setiap helaan napas adalah nikmat.

Ada cahaya yang memancar dari hati-hati yang lembut itu, cahaya yang tidak bisa dibeli: cinta kepada Allah dan keyakinan pada kuasa doa.

Di tengah dunia yang semakin mengagungkan uang sebagai penguasa segalanya, hadirnya orang-orang yang tetap menggenggam doa sebagai pegangan hidup adalah oase yang menyejukkan.

Mereka adalah saksi bahwa ketabahan tidak lahir dari materi, melainkan dari hubungan yang damai antara manusia dan Tuhannya.

Semoga Jumat yang berkah mengingatkan kita semua bahwa hidup bukan hanya soal mengejar, tetapi juga merasakan. Bahwa kekuatan sejati tidak hanya ada pada apa yang kita miliki, tetapi pada apa yang kita yakini. Dan bahwa doa meski sunyi masih menjadi kekuatan yang tak tergantikan.

Kaperwil Maluku (SP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *