FOKUSPOST.COM | BURU – Kepala Cabang Dinas Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus (Dikmensus) Kabupaten Buru, Ibrahim Sukunora S.Pd, secara resmi membuka pelaksanaan ujian akhir Sekolah Menengah Atas tahun ajaran 2022/2023 SMA Negeri 1 Buru di Namlea, Senin (13/3).
Kegiatan ditandai dengan penyematan tanda pengenal peserta oleh Kacab Dikmensus kepada dua siswa/siswi peserta ujian yang disaksikan kepala SMA Negeri 1, Helihan Hi. Yahya serta dewan guru, kepala Tata Usaha Dikmensus, Dian Safitri Wael, pengawas Satuan Pendidikan, La Jopu dan Sarifudin Bau-Bau serta seluruh peserta ujian.
Sukunora dalam sambutannya menjelaskan, salah satu cara untuk meningkatkan index integritas dalam pelaksanaan ujian sekolah tahun pelajaran 2022/2023 yaitu, melalui intervensi pemanfaatan tekhnologi yang berbasis Off Line (terfokus pada jaringan LAN).
Dengan berbagai pertimbangan, kata Sukunora, dari kesiapan sekolah, ada 16 Sekolah Menengah Atas dengan jumlah peserta US 1.616 dan 9 Sekolah Menengah Kejuruan 505 peserta.
Dengan demikian seluruh siswa peserta ujian sekolah SMA/SMK tahun pelajaran 2022/2023 berjumlah 2.121 siswa dengan kategori 6 satuan pendidikan SMA/SMK melaksanakan US berbasis CBT/Off line dengan sistim aplikasi dan LAN serta 20 sekolah melaksanakan ujian sekolah berbasis kertas dan pensil.
Ia mengajak untuk meningkatkan indeks integritas melalui ujian berbasis kertas dan berharap agar ke depan dapat memanfaatkan sarana computer yang tersedia di sekolah untuk melaksanakan ujian sekolah berbasis CBT/Off Line.
Sukunora menjelaskan, mutu satuan pendidikan diukur melalui ujian sekolah dan asesmen Nasional dan perlu dilakukan perbaikan melalui pemetaan hasil evaluasi, perencanaan, perbaikan dan monitoring
Ia berharap, agar ujian sekolah tidak hanya terpaku pada pola yang sudah dilaksanakan selama beberapa tahun terakhir, namun ujian sekolah dapat berupa tes kompetensi tertulis, tes berbasis computer atau bentuk penilaian lain yang lebih komprehensif.
Ia berujar, kontribusi yang positif dalam melaksanakan ujian sekolah SMA/SMK di wilayah Kabupaten Buru sudah seharusnya mengacu pada penanaman nilai karakter yang tertuang dalam profil belajar Pancasila yakni beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebihinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif untuk berinovasi.
Menurut Sukunora, paradigma pendidikan saat ini sudah harus didukung oleh pola management yang terukur, tenaga pendidik yang profesional, serta kesiapan biaya yang lebih besar, karena pendidikan yang mahal melahirkan pendidikan yang bermutu.
Sukunora mengajak semua Kepala sekolah, tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan mulai dari pusat kota kabupaten sampai pelosok daerah terpencil, pada wilayah Kabupaten-kabupaten Buru untuk senantiasa berpacu dalam meningkatkan kemampuan profesionalisme sebagai wujud pendidik yang bermartabat dan berkarakter, sehingga dapat melahirkan siswa/siswi yang berintegritas sebagai penerus bangsa di masa yang akan datang.
Kata Sukunora, ujian sekolah adalah penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan yang bertujuan untuk menilai, mencapai standar kompetensi lulusan sesuai kurikulum yang digunakan satuan pendidikan masing-masing, merupakan pilihan cerdas meneguhkan komitmen untuk menjalankan Undang-undang selurus-lurusnya.
Kaperwil Maluku (SP)