Ket.foto : gambar Kebun Evans Group induk dari PT.Pangkatan Indonesia.
LABUHANBATU-(tokuspost.com)
Kemitraan yang di bangun oleh PT.Evans Group yang memiliki 3 anak Perusahaan salah satunya PT.Pangkatan Indonesia terindikasi di tunggangi oleh mafia Plasma, guna mengelabuhi pemerintah dan masyarakat terutama di bidang IUP-P, IUP-B, Harmonisasi Pajak, dan lain sebagainya, di Desa Kampung Dalam , Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut, Sabtu (3/6/2023).
Di ketahui sebelumnya, perusahaan Evans Group tepatnya yang berada di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara menyalurkan 20% kepada Petani Plasma dengan metode dua sistem yakni ‘Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit’, serta ‘Kemitraan Pembelian Kelapa Sawit’.
Dalam pelaksanaannya, Evans Group mempercayakan program Plasma melalui tiga anak Perusahaan mereka yakni PT. Pangkatan Indonesia , PT.Sembada Sennah Maju, PT. Bilah Platindo. Namun, hasil pantauan di lapangan di duga masih di ragukan pelaksanaan nya. apakah sudah mengenai sasaran kepada Petani Plasma ataukah ada permainan mafia tanah atau mafia Plasma yang mengelolah jatah 20% tersebut.
Realisasi pelaksanaan Plasma 20 % yang di kelola Koperasi agar tidak tercium, Pihak Koperasi dan Perusahaan di duga bekerjasama sengaja mengaburkan tempat letak tanah Plasma yang pertama kali di sepakati. mulai dari total HGU lahan Perkebunan, skretariat, serta anggota anggota peserta Koperasinya.
Berdasarkan dari narasumber yang di percaya, beliau menerangkan untuk pengelolaan kantor Koperasi tidak jelas Kepengurusannya baik itu Ketua, Sekretaris, maupun Bendahara.
” kantornya ya di rumah si DA itu lah bang yang ada kursi bambunya. Nggak jelas itu bang, setahu saya Ketua nya si SUN. Kalau Sekretaris sama Bendahara setahu saya gak ada, yang mengolah nya si SUN Semua itu.” sebut narasumber yang ogah di publish namanya.
Lanjutnya, SUN sendiri yang mengolah Koperasi Anugerah Keluarga Mandiri itu, karena ladang nya ada di masukkan ke koperasi itu sebanyak lebih kurang 161 Ha.,tuturnya.
Di beritakan sebelumnya atas nama TIM LSM & Wartawan R Sihombing telah melaporkan beberapa Perkebunan yang bermasalah ada di Labuhanbatu ke Direktorat Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) dan Kepada OMBUDSMAN RI.
Dengan adanya Laporan Informasi tersebut kiranya dapat di dengar Langsung oleh Bapak Presiden RI Ir.H Joko Widodo nantinya, harapnya.
(TIM/HD)