Kerja Sama PT GEB dan Unpatti: Model Kolaborasi yang Layak Didukung

Editorial, Selasa, 2 September 2025

Kerja sama antara PT Global Emas Bupolo (PT GEB) dibawah direktur utama Mansur Latakka dan Universitas Pattimura (Unpatti) dalam proyek pemulihan Kali Anhoni di Kabupaten Buru bukan hanya langkah progresif dalam upaya lingkungan,

Bacaan Lainnya

Tetapi juga menjadi contoh sinergi multisektor yang patut didukung dari berbagai dimensi: ekonomi, hukum, sosial, dan politik.

Dari Sisi Ekonomi: Investasi Berkelanjutan yang Berdampak Luas

Alokasi dana sebesar Rp 40 hingga Rp 50 miliar oleh PT GEB tidak hanya menjadi bentuk tanggung jawab lingkungan, tetapi juga investasi jangka panjang dalam keberlanjutan ekonomi daerah.

Melalui keterlibatan Unpatti, dana tersebut diarahkan secara terukur dan berbasis riset, meminimalkan risiko pemborosan sekaligus memaksimalkan dampak pemulihan terhadap sumber daya alam.

Rehabilitasi sungai secara tidak langsung akan mendukung sektor pertanian, perikanan air tawar, dan pariwisata berbasis alam di Kabupaten Buru.

Keterlibatan perguruan tinggi juga membuka peluang ekonomi baru dalam bentuk lapangan kerja berbasis sains, peluang penelitian, dan proyek-proyek inovasi berbasis lokal.

Ini menciptakan siklus ekonomi yang lebih inklusif dan berpihak pada pembangunan daerah.

Dari Sisi Hukum: Memperkuat Akuntabilitas dan Kepatuhan Regulasi

Kerja sama ini memperlihatkan bagaimana korporasi dan lembaga pendidikan tinggi dapat menjadi pelopor dalam menjalankan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) secara nyata.

Dengan menggandeng institusi akademik, PT GEB menunjukkan komitmennya untuk bekerja sesuai kaidah ilmiah dan regulasi yang berlaku, termasuk standar pengelolaan limbah berbahaya dan pemulihan ekosistem.

Unpatti, sebagai institusi yang menjunjung tinggi integritas keilmuan, bertindak sebagai mitra pengawas sekaligus penilai independen.

Ini menambah bobot legitimasi hukum atas tindakan perusahaan, sekaligus memperkuat posisi masyarakat untuk menuntut transparansi dan pertanggungjawaban.

Dari Sisi Sosial: Membangun Jembatan Antara Korporasi dan Komunitas

Salah satu aspek paling kuat dari proyek ini adalah keberpihakan sosialnya. Kehadiran Unpatti menjadi perantara penting antara PT GEB dan masyarakat adat.

Ini bukan hanya kerja teknis, melainkan kerja sosial yang melibatkan pemahaman budaya, kearifan lokal, dan dinamika sosial masyarakat Buru.

Dengan menggandeng akademisi lokal, PT GEB memperkuat kepercayaan masyarakat.

Pengetahuan yang dibangun tidak datang dari luar secara sepihak, melainkan tumbuh dari dalam komunitas ilmiah Maluku sendiri.

Hal ini menciptakan rasa memiliki atas proses dan hasil pemulihan, memperkuat basis sosial untuk keberlanjutan proyek.

Dari Sisi Politik: Model Kolaborasi yang Menjawab Tantangan Otonomi Daerah

Dalam konteks politik daerah, kerja sama ini memperlihatkan bagaimana aktor lokal dapat berperan sebagai pemimpin dalam penyelesaian masalah strategis.

Di tengah keraguan publik terhadap korporasi pertambangan, PT GEB dan Unpatti menunjukkan bahwa kolaborasi yang dijalankan dengan transparan dan partisipatif dapat membangun kepercayaan masyarakat serta memperkuat posisi pemerintah daerah sebagai fasilitator pembangunan berkelanjutan.

Proyek ini juga menjadi preseden penting bagi kebijakan lingkungan dan tata kelola sumber daya alam di Indonesia Timur.

Ketika akademisi, korporasi, masyarakat adat, dan pemerintah daerah berjalan bersama, kekuatan politik pembangunan berubah menjadi kekuatan penyembuhan.

Kesimpulan:
Kerja sama PT GEB dan Unpatti bukan sekadar proyek lingkungan, tetapi sebuah model integratif yang layak direplikasi di berbagai daerah.

Dari segi ekonomi, ia membangun nilai; dari segi hukum, ia memperkuat akuntabilitas; dari segi sosial, ia memulihkan kepercayaan; dan dari segi politik, ia memberi harapan bagi tata kelola daerah yang lebih adil dan berkelanjutan.

Dukungan publik terhadap inisiatif seperti ini bukan hanya perlu, tetapi mendesak agar upaya pemulihan lingkungan tidak berhenti sebagai jargon, melainkan menjadi gerakan bersama yang berpijak pada ilmu, keadilan, dan keberlanjutan.

Kaperwil Maluku (SP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *