FOKUSPOST.COM | Maluku – Kodim 1506/Namlea memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke-78. Upacara berlangsung di lapangan upacara Kodim,
Kamis, (5/10).
Dandim 1506/Namlea, Letkol Arh. Agus Nur Fujianto, S.IP. M.Han menjadi Inspektur upacara.
Upacara diikuti oleh, SSK 1 (2 SST Kodim, 1 SST Kipan A),
SSK 2 (1 SST KI D, 1 SST Polres, 1 SST KI Brimob Namlea),
SSK 3 (1 SST Satpol, 1 SSR Tagana, Basarnas, BPPD dan Pramuka).
Turut hadir, Wakil Bupati Buru Selatan Gerson Eliaser Selsily SE, Ketua DPRD Buru M.Rum Soplestuni SE, Sekda Buru M. Ilyas Hamit SH, M.Hum, para Asisten, Staf Ahli serta pimpinan OPD di lingkup Pemda Buru, Kapolres Buru, AKBP. Nur Rahman S.IK, MM, Kapolres Buru Selatan, AKBP, M. Agung Gumilar, S.IK, Wakapolres Buru Kompol Ruben Sihombing S.Ik, Kabagops Polres Buru, AKP, Uspril F.W. Futwenbun S.Sos, M.H, Para Kabag, Kasat dan Kasi Polres Buru, komandan Subdenpom XVI/2-2 Namlea, Letda CPM Achmad Buchori Yuliantoro SH, tokoh agama, tokok masyarakat, tokoh pemuda dan undangan lain.
Amanat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, SE, MM,
yang dibacakan oleh Dandim 1506/Namlea, Letkol Arh Agus Nur Fujianto mengatakan, TNI hadir dan menjalankan amanah sebagai garda terdepan sekaligus sebagai benteng terakhir Negara Kesatuan Republik Indonesia selama 78 tahun.
Lanjutnya, berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap segala tanggungjawab keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah telah berhasil diatasi dengan baik.
Kata Margono, hasil survei dari berbagai lembaga survei di tanah air, TNI masih mendapat tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi baik di dalam maupun di luar negeri.
“Intuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit TNI atas dedikasi, loyalitas dan profesionalisme yang telah ditunjukan selama ini, terlepas dari prestasi yang diraih, TNI tidak boleh terlena karena beragam tantangan yang sedang dan akan kita hadapi tidaklah ringan”, kata Margono.
Ia mengatakan, setelah pandemi covid 19 mereda, dunia saat ini sedang berusaha memulihkan diri dari krisis pangan, krisis energi dan krisis finansial, situasi geopolitik dan ekonomi dipenuhi dengan tidak adanya kepastian akibat konflik dan krisis di berbagai belahan dunia.
Di lingkup Nasional, kata Yudo, beragam potensi dan ancaman juga semakin komplek, untuk itu, momentum ulang tahun ke 78 tahun ini harus dijadikan sebagai bahan introspeksi untuk berbenah dan mewujudkan TNI yang profesional, modern dan tangguh.
Margono menjelaskan, HUT TNI ke-78 kali ini mengusung tema ‘TNI Patriot NKRI, Pengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju’.
Kata Panglima, tema tersebut mengandung makna bahwa kekuatan TNI sebagai komponen utama pertahanan negara berkomitmen untuk bersinergi dengan seluruh komponen bangsa lainnya dalam mengawal demokrasi untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, maju dan sejahtera.
“Tema ini diangkat karena salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam waktu dekat adalah Pemilihan Umum serentak tahun 2024, dimana akan dilaksanakan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan Anggota Legislatif, serta Pilkada serentak di 548 daerah pada 38 Provinsi, 454 Kabupaten dan 98 Kotamadya”, tuturnya.
Ia menambahkan, kelancaran kesuksesan agenda pesta demokrasi tersebut akan sangat menentukan perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan.
Untuk menyikapi kondisi tersebut, kata Margono, para prajurit TNI dituntut untuk peka dan antisipasi terhadap dinamika dan perkembangan situasi bangsa. TNI berkomitmen untuk menjamin keamanan dan kelancaran dalam rangka mewujudkan Pemilu 2024 berlangsung dengan aman, damai dan sejuk.
“Menghadapi spektrum ancaman kedepan yang semakin luas dan kompleks ini, tidak terlepas dari dua hal yang sangat menentukan yaitu, perkembangan tehnologi dan sistem pertahanan,
negara akan hadir untuk meningkatkan kapabilitas pertahanan yang relevan dengan perkembangan tehnologi militer terkini, sehingga TNI menjadi kekuatan pertahanan negara yang modern dan mampu berperan aktif serta memiliki daya getar tinggi di lingkungan strategis regional maupun global”, ucapnya.
Lanjut Margono, pembangunan dan moderenisasi kekuatan yang dimiliki TNI saat ini sedang dilakukan secara bertahap dalam rangka menjaga kesinambungan sesuai dengan kemampuan negara.
“TNI harus terus melakukan adopsi, inovasi dan rekayasa tehnologi mutakhir, memberdayakan industri pertahanan global dengan memegang teguh semangat kemandirian melalui penguatan industri pertahanan dalam negeri guna tercapainya postur TNI yang diharapkan.
Selain itu, kata Margono, penguatan budaya strategis prajurit TNI harus tetap menjadi pagar serta pondasi utama dalam pertahanan yaitu, TNI yang semakin profesional dan manunggal dengan rakyat sebagai bentuk perwujudan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (total defence system), yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah maupun sumber daya nasional lainnya, untuk menegakkan kedaulatan negara, melindungi segenap bangsa dan menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.
Panglima TNI mengakhiri amanatnya dengan pesan untuk dipedomani yakni,
Pertama, tingkatkan terus keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai landasan mental pada setiap pelaksanaan tugas,
.
Kedua, pegang teguh amanat Sapta Marga, sumpah prajurit dan 8 wajib TNI serta jaga terus kemanunggalan dan kepercayaan rakyat kepada TNI,
Ketiga, laksanakan komitmen netraliras TNI, ikut peraturan, pedoman, dan perintah yang telah diberikan terkait cara bersikap dan bertindak dalam tahapan pesta demokrasi 5 tahunan.
Keempat, jalin komunikasi, kerjasama dan sinergitas dengan Polri, Kementerian/Lembaga dan komponen bangsa yang lainnya demi tercapainya stabilitas keamanan yang aman, damai dan sejuk,
Kelima, jaga nama baik TNI dimanapun berada, selalu ingat bahwa tindakan sekecil apapun akan berdampak pada institusi TNI secara umum.
Kaperwil Maluku (S.Papalia)