FOKUSPOST.COM | BURU – Sekertaris Majelis Ulama Mndonesia (MUI) Provinsi Maluku, A.Manan Latuconsina S.Ag. M.H. menjelaskan bahwa, Wahyu dan akal adalah barometer ke arah kehidupan yang lebih baik.
Hal ini disampaikan saat mengisi acara Halal bi Halal di aula Kantor Kanwil Agama Provinsi Maluku, dengan Thema ‘Merajut Silaturrahmi Mengokohkan Moderasi Beragama”, Ambon, (9/5/2023).
Halal Bi Halal diikuti oleh Kakakanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, H. Yamin, S.Ag. MPdi, para kepala bidang di lingkup Kementerian Agama Maluku, para kepala Kantor Kementerian Agama Agama Kabupaten/Kota se-Maluku, kepala-kepala sekolah Aliyah, Tsanawiyah serta guru-guru agama.
Manan mengutip pernyataan Buya Hamka (ketum MUI pertama), bahwa “Hidup ini ibarat naik tangga, bila kita takut jatuh naik tangga pertama, maka kita tidak akan sampai pada tangga terakhir”.
Manan menginterpretasikan bahwa, setiap manusia tanpa kecuali pasti melakukan proses kehidupan menuju yang terbaik.
Kata Manan, “sudah tentu dalam melakukan proses kehidupan tersebut bersifat dinamis yaitu ada yang prosesnya mulus dan ada juga yang berbenturan dengan fihak lain. Bagi manusia yang mengandalkan nafsu tanpa akal dan wahyu mungkin saja akan mengalami kesuksesan dalam proses kehidupannya tapi terkadang pada kenyataannya terdapat berbenturan dengan orang lain sehingga pada akhirnya kehidupannya berakhir dengan sejumlah masaalah yg tidak mampu diselesaikannya sendiri.
Pada konteks ini lanjut Manan, setiap kita sebagai mahluk Allah membutuhkan wahyu dan akal sebagai barometer untuk mengarahkan proses kehidupan manusia agar lebih baik dan tetap terarah sesuai kaidah kehidupan yg telah di atur oleh Agama.
Kedua lanjutnya, Halal bi Halal yang yang dilaksanakan oleh keluarga besar kementrian Agama Provinsi Maluku adalah kegiatan rutin tiap tahun setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan, bahwa ibadah puasa Ramadhan adalah ibadah ritual yg berimplikasi sosial, dalam hadits qudsi Allah menyatakan bahwa ” puasa adalah untukKu dan Akulah yang membalasnya”, namun tetap diyakini bahwa balasan Allah bagi mereka yang berpuasa dengan sebaik baiknya adalah dalam bentuk kebaikan yg akan didapatkan di dunia dan kebaikan yg akan didapatkan di akhirat nanti.
Manan mengatakan bahwa, Halal bi Halal adalah sebagai wujud atau momentum saling menghalalkan atau memaafkan antar sesama warga kementrian Agama Maluku, sehingga dengan saling memaafkan atau saling menghalalkan antar sesama warga Kementriang Agama Provinsi Maluku kedepan insya Allah akan lebih bermashlahat kinerja keluarga Kementrian Agama kepada bangsa dan negara.
Kaperwil Maluku (SP)