Kerja sama yang baru saja ditandatangani antara Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon dan PT Global Emas Bupolo patut diapresiasi.
Bukan sekadar sebuah MoU formalitas, kesepakatan ini mengandung makna strategis bagi masa depan Maluku khususnya dalam menyiapkan generasi muda yang mampu bersaing di dunia kerja sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya alam.
Selama ini, perguruan tinggi kerap dianggap hanya mencetak sarjana, tetapi abai pada relevansi dunia industri.
Sebaliknya, industri kerap mengeksploitasi sumber daya tanpa melibatkan lembaga pendidikan yang sesungguhnya bisa menjadi mitra strategis dalam kajian, riset, dan pengawasan.
MoU Unpatti dengan PT Global Emas Bupolo dapat menjadi jembatan yang mempertemukan dua kepentingan besar itu: akademik dan bisnis.
Namun, kerja sama semacam ini tidak boleh berhenti pada seremoni. Tantangan utama adalah bagaimana implementasinya benar-benar menyentuh kebutuhan mahasiswa dan alumni.
Rekrutmen tenaga kerja harus terbuka, transparan, dan memberi kesempatan luas bagi putra-putri daerah.
Begitu pula riset dan kajian akademik, jangan sekadar formalitas laporan, melainkan harus memberi dampak nyata bagi tata kelola lingkungan yang seringkali terabaikan dalam aktivitas pertambangan.
Unpatti sudah mencatat capaian positif dengan tingkat serapan kerja lulusan mencapai 78 persen. Tetapi angka ini belum boleh membuat kita berpuas diri.
Dunia kerja kini menuntut keahlian yang semakin spesifik, kompetensi yang terukur, dan integritas yang kuat.
Karena itu, kolaborasi dengan dunia usaha harus diarahkan bukan hanya untuk membuka lapangan kerja, tetapi juga membentuk lulusan yang berdaya saing tinggi sekaligus beretika.
Editorial ini ingin menegaskan, pendidikan tinggi dan industri adalah dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan.
Industri membutuhkan tenaga terampil, sementara perguruan tinggi butuh ruang aktualisasi bagi alumninya. Maluku, dengan segala potensi emas, laut, dan sumber daya lainnya, membutuhkan sinergi keduanya.
Unpatti dan PT Global Emas Bupolo telah memulai langkah penting. Kini yang ditunggu adalah konsistensi, pengawasan publik, serta komitmen semua pihak agar kerja sama ini tidak menjadi sekadar catatan di atas kertas, melainkan jalan nyata menuju masa depan Maluku yang lebih adil, berkelanjutan, dan sejahtera.
Kaperwil Maluku (SP)