MDR Dalam Konsep Berbagi dan Bersyukur Kepada Pencipta, Sebuah Renungan Tentang Arti Hidup

Fokuspost.com | Maluku – Muhamad Daniel Rigan (MDR), pada Pilkada 2024 kemarin menjadi salah satu publik figur khususnya di Kabupaten Buru, dan secara umum di Provinsi Maluku. Istrinya, Bella Shofie Rigan Nasution adalah artis Nasional yang tersohor seantero negeri.

Tapi hal tersebut tidak membuat dirinya lupa daratan. Ia selalu merasa diri seperti satu butir pasir di tengah-tengah gurun pasir, yang kapan saja bisa terbang tertiup angin dan hilang tenggelam dalam lautan pasir.

Dalam berbagai kesempatan usai Pilkada, MDR sudah tidak lagi membahas politik, baginya hal itu hanyalah urusan kepentingan duniawi yang sifatnya sesat.

Walau dirinya bukan seorang ulama atau tokoh agama, namun di dalam lubuk hatinya yang paling dalam tersimpan rasa prihatin terhadap kondisi mental dan sosial masyarakat saat ini. “Sekarang ini banyak orang yang hanyut dan terjebak dalam kehidupan duniawi, mereka lupa bahkan tidak tahu dari mana mereka berasal dan kemana mereka akan kembali”, ucap MDR.

“Saya tidak pandai merangkai kata menjadi kalimat yang indah untuk dibaca dan didengar layaknya seorang pujangga. Saya juga tidak pintar berceramah dan berkhotbah tentang agama, saya tidak menghafal ayat dan hadits, yang saya tau hanya berbagi dan bersyukur kepada Sang Pemberi yang Punya Kuasa atas diri saya”, jelas MDR.

MDR memahami rasa syukur sebagai sikap prilaku mental dan spiritual yang sangat penting dalam ajaran Islam. Mensyukuri nikmat-nikmat Allah merupakan tanda pengakuan terhadap segala karunia yang diberikan-Nya kepada manusia.

Konsep syukur dalam Islam mencakup pengakuan atas nikmat-nikmat yang terlihat maupun yang tersembunyi, dan memanifestasikan rasa terima kasih kepada Sang Pemberi Nikmat.

Yang disampaikan MDR, bahwa rasa syukur bukan hanya sebatas ucapan terima kasih, tetapi juga mengandung makna pengakuan, penghargaan, dan ketaatan terhadap kehendak Allah.

Kata MDR, syukur adalah bentuk pengakuan bahwa segala sesuatu berasal dari Allah. Dengan mensyukuri nikmat-Nya, seseorang mengukuhkan keimanan dan ketaatan pada Sang Pencipta.
Rasa syukur juga membawa kedamaian dalam hati. Dengan menyadari nikmat-nikmat Allah, seseorang akan merasa lebih bahagia dan puas dengan apa yang dimilikinya.

“Orang yang bersyukur cenderung lebih dermawan dan peduli terhadap sesama. Mereka menyadari bahwa nikmat yang diberikan Allah seharusnya dibagi dengan orang lain yang kurang beruntung. Melalui rasa syukur, seseorang memahami bahwa apapun yang dimilikinya adalah berkat karunia Allah. Ini dapat mengurangi rasa rendah diri dan kecemburuan terhadap orang lain”, terang MDR.

Dari hal-hal yang disampaikan MDR, maka dapat dikatakan bahwa mensyukuri nikmat-nikmat Allah adalah kewajiban setiap muslim. Dengan bersyukur, seseorang memperoleh kebahagiaan, kedamaian, dan ketaatan kepada Sang Pencipta. Mengamalkan konsep syukur dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu cara untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Allah SWT, dan menjadikan kehidupan lebih bermakna.

MDR menganalogikan hidup dan rasa syukur seperti bunga dan lebah. Tumbuhan mengeluarkan bunga, lalu lebah datang menghisap bunga dan melepaskan serbuk sari di pelopak bunga, kemudian berkembang menjadi buah, buah itu dimakan dan bermanfaat untuk manusia……..

Kaperwil Maluku (SP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *