Fokuspost.com | Maluku – Ditulis oleh Punggawa MANDAT, Iksan Tinggapi
Bella Sofhie Rigan Nasution tidak akan mengambil gajinya sepeserpun dari kantor DPRD, seluruh gaji akan disedekahkan kepada fakir miskin, anak yatim, para janda dan mereka yang berhak menerima.
Pernyataan ini disampaikan Bella Shofie saat menggelar syukuran di kediamannya, desa Kumarasa, Kecamatan Lilialy, atas pelantikan dirinya sebagai anggota DPRD Buru dari partai NasDem Dapil 2. Selasa, (1/10/2024)
“Saya tidak akan mengambil gaji saya sebagai anggota DPRD, semuanya akan disedekahkan kepada fakir miskin, anak yatim, pada janda dan mereka yang berhak menerima, insyaallah uang bisa aku dapatkan dari bisnisku yang lain, niatku tulus sepenuhnya untuk membantu masyarakat”, ujar artis Nasional ini.
Hal senada diucapkan juga oleh calon Bupati, Muhamad Daniel Rigan (MDR) saat mendampingi sang istri memberikan sambutan di acara syukuran. Di hadapan Pj. Bupati, Syarif Hidayat, sekda M. Ilyas Hamid, para pimpinan OPD dan ratusan tamu undangan, MDR mengatakan, kalau Allah memberikan mandat kepadanya, maka dia akan mengikuti jejak istrinya untuk memberikan gajinya kepada rakyat.
“Ke depan, jika Allah mengizinkan, Allah percaya, Allah memberi mandat untuk menjadi pemimpin di negeri ini, saya pun tidak akan ambil gaji, gaji untuk negeri. Saya akan katakan kepada Allah, saya baru akan makan gaji bila rakyatku sudah deberkati oleh Allah”, ucap MDR
Apa yang dilakukan oleh pasangan suami istri di atas berbanding terbalik dengan cita-cita 99,9 persen orang yang berkeinginan menjadi anggota DPRD ataupun Bupati. Dalam pikiran orang lain, mereka akan menjadikan jabatan sebagai kesempatan untuk memperkaya diri, minimal mengembalikan kos politik saat pencalonan.
Jadi apa yang dilakukan oleh Daniel Rigan dan Bella Shofie adalah cermin “orang yang telah tuntas/selesai dengan dirinya sendiri” (I’am done with myself)
Sudah tuntas atau selesai dengan dirinya sendiri adalah ungkapan yang sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang telah mencapai tingkat kedewasaan dan pemahaman diri yang tinggi. Ini berarti mereka telah melalui proses introspeksi yang mendalam dan kini memiliki penerimaan penuh terhadap siapa diri mereka sebenarnya.
Daniel Rigan dan Bella Shofie telah memiliki kehidupan yang damai, hatinya tidak terdistraksi oleh orang lain, hati mereka tidak perlu “divalidasi” atas kesucian dan niat baik mereka membangun negeri ini.
Mereka yang telah selesai dengan diri sendiri, mungkin pendidikannya tidak sampai S1, S2, S3, ataupun gelar kehormatan Profesor, tapi wawasan mereka luas, mereka bijak, mereka tulus, punya kehidupan yang sudah mapan. Karena ijazah tinggi hanyalah bukti seseorang pernah bersekolah atau kuliah, bukan bukti orang pernah berfikir.
Orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri, artinya sudah membereskan permasalahan hidup lalu mulai mengabdikan dirinya untuk orang lain. Dia mulai memikirkan kebahagiaan orang lain, urusan rakyat banyak. Bukankah sebaik-baik orang adalah yang bermanfaat bagi orang banyak?!. Jadi yang telah selesai dengan dirinya sendiri adalah sudah ada sinkron antara hati, fikiran dan aktivitasnya.
Sebaliknya, orang yang belum selesai dengan dirinya sendiri, sudah pasti pikirannya jelek. Orang lain dianggap musuh, pesimis lalu skeptis. Karena mereka sedang tidak berpijak pada bumi, tapi mereka sedang hidup dalam mimpi dan harapan mereka, konsekwensinya masalah diri sendiri dianggap akibat orang lain.
(Sulaiman Papalia)