Fokuspost.com | Maluku – Calon Bupati Kabupaten Buru periode 2024-2029, Muhamad Daniel Rigan menyesalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Buru pertahun hampir Rp. 1 triliun sedangkan pendapatan asli daerah (PAD) cuma Rp. 33 miliar.
Pernyataan ini disampaikan Daniel Rigan saat berorasi pada deklarasi MANDAT di lapangan Pattimura Namlea, Minggu, (18/8/2024).
“Mengapa sampai saya dan dr. Danto maju, APBD kita pertahun hampir Rp. 1 triliun, tapi sayangnya PAD kita cuma Rp. 33 miliar, sementara profesionalisme kita, sumber daya alam kita, sumber daya manusia ada, kuncinya kita liat di progres PAD kita”, kata Daniel.
Calon Bupati, Daniel Rigan ketika dihubungi media ini, Jumat, (23/8/2028) meralat ucapannya yang mengatakan kalau PAD Rp. 33 miliar dibagi dalam satu tahun berarti PAD pertahun mendekati Rp. 3 miliar, kalau dibagi dalam satu hari berarti hanya Rp. 100 juta lebih sedikit, bukan Rp. 300 juta seperti yang disampaikan saat orasi.
Daniel menjelaskan, informasi terakhir yang didapat, sesungguhnya PAD Buru bukan Rp. 33 miliar pertahun tapi kurang dari nilai itu. “Kalau PAD Buru yang sebenarnya kurang dari Rp. 33 miliar pertahun, itu lebih fatal dan sangat memprihatinkan lagi, berarti PAD kita perhari dibawah seratus juta”, jelas Daniel.
Padahal kata Daniel, daratan dan lautan kita menyimpan potensi yang sangat besar kalau dikelola secara profesional. “Kita punya 4 ribu PNS, punya 25 anggota DPRD, punya 32 OPD, kita punya sekda, punya asisten tapi satu hari PAD hanya saratus jutaan, ini sangat disesalkan”, ujar Daniel.
“Kami terpanggil untuk menyelesaikan persoalan ini, kami ingin mengabdikan diri untuk mensejahterakan rakyat Bupolo tercinta. kami hadir malam ini di tengah-tengah saudara untuk membuka roh restorasi pikiran kita semua. Tidak ada kata lain untuk menyelamatkan negeri ini kecuali harus berani mengambil sikap keluar dari kondisi sekarang ini”, tutur Daniel.
Olehnya itu Daniel kembali menekan pentingnya mewujudkan clien government (pemerintahan yang bersih). Pemerintahan yang bersih adalah pemerintahan yang penting untuk melaksanakan good governance (tata kelola yang baik). Pemerintahan yang bersih adalah pemerintahan yang efektif, efesien, transparan, jujur dan bertanggungjawab. Pemerintahan yang bersih juga selalu memberlakukan dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis serta terbebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
“Jika mau meningkatkan PAD, pemerintah harus bersih, jujur, tidak korupsi, dan cerdas mengelola keuangan daerah dan juga cerdas melihat peluang investasi untuk rakyat. Kita ini ibarat pribahasa ‘tikus mati di lumbung padi’, daerah kita kaya dengan potensi alam darat maupun laut, tapi kita masih hidup dalam kemiskinan”, imbuh Daniel.
Daniel berujar, calon pemimpin yang baik itu tidak datang dengan memaksa orang lain untuk mengikutinya, tidak perlu membayar orang lain untuk memilihnya, dan tidak perlu memaksa orang lain untuk mentaatinya, karena kehadiran pemimpin yang baik akan mengundang orang-orang berjalan dan bergandengan bersama pemimpin, karena pemimpin sejatinya lahir dari rahim rakyat, oleh karena itu, harus duduk dan mendengarkan keluhan-keluhan rakyat, bukan bahagia di atas penderitaan rakyat.
Kaperwil Maluku (SP)