Fokuspost.com | Maluku – Calon Bupati Kabupaten Buru periode 2024-2029, Muhamad Daniel Rigan, mengatakan bahwa negeri Bupolo ini harus dibangun dengan kasih sayang.
Esensi kasih sayang merujuk pada perasaan cinta sesama manusia, baik kepada dirinya sendiri maupun kepada orang lain.
Kalimat tersebut diucapkan Daniel Rigan dihadapan puluhan ribu massa saat berorasi pada deklarasi pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Buru, Muhamad Daniel Rigan dan dr. Danto (MANDAT) di lapangan Pattimura Namlea, (18/8/2024)
Daniel menempatkan konsep kasih sayang dalam kepemimpinan karena pemimpin yang penuh kasih sayang dapat menempatkan diri pada posisi pengikut mereka dan memahami kebutuhan mereka. Rasa sayang memungkinkan pemimpin tergerak memahami orang lain.
Daniel Rigan berorasi dengan berapi-api membuat masa yang hadir terkagum-kagum karena ternyata Daniel Rigan bukan saja seorang pebisnis sukses tapi juga seorang orator ulung.
Orasinya dianggap sangat berbobot, bermartabat, penuh cinta kasih dan tidak menyerang lawan-lawan politiknya serta pemimpin-pemimpin terdahulu.
Daniel Rigan berjanji akan mewujudkan clean government (pemerintahan yang bersih). Clean Government adalah pemerintahan yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan terbebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Clean government juga merupakan pemerintahan yang efektif, efesien, transparan, jujur, dan bertanggungjawab.
Kata Daniel, kalau Buru mau berkembang, maju, dan berhasil, maka belajar untuk memilih pemimpin yang betul-betul muncul dari hati kecil.
Dalam orasinya Daniel mengatakan dari aspek pembangunan, semua sudah dimiliki oleh Kabupaten Buru, semua dinas dan pegawai sudah ada. Tapi ia kemudian menstresing pentingngnya mewujudkan clean government (pemerintahan yang bersih).
Kata Daniel, pemerintahan yang bersih itu dimulai dari dalam, bukan keluar, restorasi itu bukan keluar tapi kedalam, kalau dia sudah bisa kedalam maka dia akan indah keluar.
Daniel menyinggung seorang pemimpin harus bisa menjadi contoh yang baik. Pemimpin bukan saja dalam ucapan atau kata-kata melainkan prilaku yang baik sehingga bisa menjadi teladan bagi yang lain.
“Olehnya itu saya melihat kepemimpinan di negeri ini, saya membayangkan seorang yang akan terlahir sebagai pemimpin ibarat seorang ibu yang melindungi bayi dalam kandungannya, bayi tersebut dijaga, dipelihara, dirawat, dengan penuh kasih sayang agar tidak keguguran. Apa yang kami pelihara, hati kami, jiwa kami, harta kami, semuanya diberikan kepada negeri ini agar terlahir pemimpin yang mencintai rakyatnya”, ujar Daniel.
Kaperwil Maluku (SP)







