Anggota DPRD Kabupaten Buru dari Partai NasDem, Bella Sofhie, merespons isu terkait ketidakhadirannya dalam sejumlah rapat dewan.
Saat dikonfirmasi pada Minggu (4/8), Bella menegaskan bahwa setiap ketidakhadirannya telah disertai surat izin resmi yang disampaikan kepada Sekretaris Dewan (Sekwan).
Menurut Bella, beberapa ketidakhadirannya dalam rapat disebabkan oleh tugas mendampingi suaminya, Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Buru, Muhamad Daniel Rigan (MDR), yang tengah menjalani proses hukum di Mahkamah Konstitusi terkait sengketa hasil Pilkada 2024.
Selain itu, ia juga pernah izin mendampingi MDR melakukan pemeriksaan kesehatan di Jakarta maupun ke luar negeri, seperti ke Malaysia.
Saat di MK bukan cuma Bella Sofhie yang hadir di Jakarta tapi ada beberapa anggota DPRD lain yang juga ikut dan hadir di MK saat sidang digelar.
“Jadi apa yang salah? Semua izin kami masukkan resmi ke Sekwan,” tegas Bella.
Sekwan DPRD Kabupaten Buru, Drs. Hadi Aljagaladi, ketika dikonfirmasi pada Selasa (5/8), membenarkan bahwa surat izin dari Bella telah diterima pihaknya.
“Iya benar, ada pengajuan surat izin dari Ibu Bella ke Ketua DPRD yang tembusannya juga kepada saya,” ujar Sekwan.
Menanggapi aksi demonstrasi oleh sekelompok orang yang meminta Bella Sofhie mengundurkan diri dari kursi legislatif, MDR selaku Ketua DPD Partai NasDem Buru menyatakan bahwa langkah tersebut tidak perlu dilakukan. Menurutnya, sebagai kader yang loyal, Bella tetap patuh pada keputusan partai.
“Kalau partai bilang mundur hari ini, ya kami laksanakan. Kami sudah dua kali menghadap DPP NasDem untuk menjelaskan persoalan ini,” ungkap MDR.
Ia juga mengingatkan para pendemo agar tidak menutup mata terhadap kontribusi positif Bella selama ini. Menurutnya, terlalu banyak framing negatif yang dilontarkan, padahal apa yang dilakukan Bella sudah sesuai dengan aturan tata tertib DPRD.
“Aturannya, baru bisa dianggap pelanggaran jika enam kali berturut-turut tidak hadir tanpa alasan apa pun. Tapi ini kan ada alasan, dan surat izin diajukan resmi,” jelas MDR.
Ia pun meminta aspirasi disampaikan secara cerdas dan tidak ditunggangi kepentingan politik. “Jangan cuma teriak yang jelek saja. Cobalah agak cerdas sedikit kalau menyampaikan aspirasi,” tutupnya.
Kaperwil Maluku (SP)