Editorial oleh: Said Warhangan
Di tengah berbagai sorotan tajam terhadap institusi Kepolisian Republik Indonesia, masih ada secercah harapan yang bersinar terang dari pelosok negeri.
Di Desa Hatawano, Kecamatan Waplau, Kabupaten Buru, seorang Bhabinkamtibmas, Ipda Asis Abean, menunjukkan bahwa pengabdian seorang polisi bukan sekadar penegakan hukum, melainkan juga menyatu dalam denyut kehidupan masyarakat.
Ketika sebagian aparat kepolisian terjebak dalam pusaran kontroversi, Ipda Asis justru memilih turun ke lapangan, bahu-membahu bersama warga membangun talud penahan air di dekat jembatan desa.
Langkah ini bukan sekadar aksi simbolik. Ini adalah bentuk kepedulian konkret terhadap kondisi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Talud yang dibangun bukan hanya untuk menahan derasnya air hujan, tapi juga menjadi simbol kuat atas pentingnya kolaborasi antara aparat dan rakyat dalam membangun ketahanan sosial dan infrastruktur desa.
Ketika seorang anggota Polri rela mengotori tangannya dengan adukan semen dan batu, masyarakat pun merasa dilibatkan, dihargai, dan disapa dengan cara yang paling manusiawi.
Pujian dari tokoh masyarakat setempat, Ilman Halimombo, bukanlah basa-basi.
Kehadiran seorang polisi yang tidak hanya hadir untuk menegur atau menertibkan, tapi juga membangun dan membantu, adalah gambaran ideal dari wajah Polri yang diimpikan rakyat.
Tentu, langkah Ipda Asis Abean ini tidak bisa berdiri sendiri. Ia harus menjadi inspirasi bagi seluruh aparat kepolisian, khususnya para Bhabinkamtibmas yang memiliki peran strategis sebagai ujung tombak Polri di tengah masyarakat.
Pengabdian seperti inilah yang sesungguhnya akan memperkuat kembali kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
Lebih dari sekadar proyek pembangunan, aksi gotong royong ini adalah cermin dari filosofi dasar bangsa kita: semangat kolektivitas, kerja sama, dan saling peduli.
Ketika aparat keamanan mampu menjadi bagian dari komunitas, bukan entitas yang terpisah, maka stabilitas dan keamanan tidak hanya dijaga dengan senjata, tetapi dengan kepercayaan dan rasa saling memiliki.
Kami percaya, Indonesia membutuhkan lebih banyak sosok seperti Ipda Asis Abean polisi yang tidak hanya hadir dalam patroli, tetapi juga hadir dalam hati dan kehidupan rakyatnya.
Kaperwil Maluku (SP)







