Oleh: Drs. Muz Latuconsina, MF.
Silaturrahim adalah ruh yang menghidupkan kebersamaan umat. Ia bukan sekadar tradisi, melainkan jalan untuk memperkuat ukhuwah, menumbuhkan kepercayaan, dan membangun komitmen bersama demi kepentingan yang lebih besar.
Inilah yang tergambar ketika para Da’i Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia bersua dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku, Dr. H. Yamin, M.Pd.I., bersama jajaran Dewan Dakwah Islamiyah Maluku, yang dipimpin oleh Abdul Manan Latuconsina, S.Ag., M.H., dan wakilnya, Muslim Diken, S.Ag., M.Pd.I.
Pertemuan itu sederhana, namun sarat makna. Di balik perbincangan hangat, terhampar tekad untuk menjadikan dakwah sebagai ikhtiar kolektif, bukan sekadar aktivitas seremonial.
Dewan Dakwah Islamiyah telah lama memainkan peran penting dalam melahirkan kader da’i yang berkiprah di pelosok negeri, membawa pesan Islam rahmatan lil ‘alamin. Di sisi lain, Kementerian Agama sebagai institusi negara hadir dengan kewenangan dan program pembinaan umat.
Kedua entitas ini, bila bersinergi, ibarat dua sayap yang dapat menerbangkan dakwah ke cakrawala yang lebih luas.
Di tengah arus globalisasi dan tantangan modernitas, dakwah tidak lagi cukup hanya dengan mimbar. Ia menuntut pendekatan yang inklusif, cerdas, dan menyentuh realitas sosial.
Umat membutuhkan bimbingan, keteladanan, dan kehadiran nyata dari para da’i yang mengerti zaman, sekaligus tetap berpegang pada nilai Islam yang murni.
Silaturrahim para da’i dengan Kakanwil Agama Maluku memberi pesan kuat bahwa dakwah adalah kerja kolektif.
Ia bukan milik individu, bukan pula monopoli lembaga, melainkan amanah bersama. Editorial ini hendak menegaskan: dakwah di Maluku akan menemukan daya hidupnya bila dibangun di atas ukhuwah, saling percaya, dan sinergi kelembagaan.
Semoga silaturrahim ini tidak berhenti pada foto bersama dan jabat tangan hangat, melainkan menjadi energi yang menyalakan komitmen panjang. Karena dakwah adalah perjalanan yang tak pernah selesai, sebuah tugas lintas generasi yang harus diwariskan dengan cinta, ketulusan, dan kerja bersama.
Kaperwil Maluku (SP)