Mercy Barends Gelar Sosialisasi Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bagi Dosen, Guru dan Mahasiswa di Aula Kantor Bupati Buru

 

FOKUSPOST.COM | Maluku – Anggota DPR RI komisi VII dari PDI Perjuangan, Mercy Cristy Barends ST, menggelar sosialisasi penyusunan karya tulis ilmiah bagi dosen, guru dan mahasiswa di aula kantor Bupati Buru, Minggu, (17/9/2023).

Sosialisasi tersebut dihadiri kepala Bappeda Najib Hentihu mewakili Pj. Bupati, staf ahli Mansur Mamulati, ketua DPC PDIP Buru Arifin Latbual, anggota DPRD Buru dari PDIP Stavanus Waemese, sekretaris PDIP Buru La Husni Buton, mantan anggota DPRD Provinsi Maluku dan Kabupaten Buru Sugeng Hayati Koangit, anggota BRIN Pusat dan Maluku, sejumlah dosen, guru dan mahasiswa.

Barends menjelaskan, kemajuan suatu daerah, kemajuan suatu peradaban di satu wilayah adalah ketika kita melihat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi, itu yang menjadi ukuran peradaban.

Menurut Barends, hal itu bisa dimulai kalau kultur membangun kesadaran kritis, membangun pikiran kritis, membangun cara berfikir yang terstruktur dan sistimatis.

Kata Barends, satu tema yang didiskusikan bisa tidak teratur karena tidak terbiasa dengan cara berfikir sistimatis, cara berfikir kritis.

Lanjut Barends, cara berfikir kritis dan sistimatis sangat penting saat ini dimana duni sudah virtual, sudah digital, dunia sangat sudah sangat maju sekali.

Menurutnya, tidak ada lagi batasan ruang dan waktu, jadi kalau tidak diantisipasi kemajuan peradaban ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi, kita tidak akan mampu mengelola sumber daya alam kita dengan ilmu pengetahuan dan pendekatan-pendekatan tehnologi yang tepat guna sesuai dengan karakteristik kita yang ada di Buru, maka kita akan jadi penonton.

Barends berujar, membangun kesadaran kritis dimulai dari diri sendiri. Orang yang mempunyai kesadaran kritis selalu memulai dengan pertanyaan mengapa, bukan apa.

“Kalau dimulai dengan kata apa, maka itu cuma informatoris, tapi kalau memulai dengan mengapa, maka ada banyak sekali keinginan kita untuk mengetahui apa saja sekaligus mencari solusi-solusi”, ucapnya.

Barends menambahkan, “penting untuk tidak sekedar hadir, tapi hadir dan merasakan, hadir dan melihat, hadir dan mengamati, itu yang namanya membangun kesadaran kritis”, ujarnya.

Kaperwil Maluku (SP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *