Musyawarah Wilayah (MUSWIL) Muhammadiyah Dan ‘Aisyiyah Aceh yang Ke-39 Resmi Di Buka Menteri PMK

FOKUSPOST.COM | Bireuen (Aceh) – Musyawarah Wilayah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Aceh yang Ke-39 di Kabupaten Bireuen, di buka secara resmi oleh Pimpinan Pusat (PP)

Muhammadiyah Prof. Dr.Muhadjir Effendi, Sabtu (04/03/2023).

Hadir dalam acara tersebut Gubernur Aceh yang diwakili oleh asisten I, Dr. Djakfar, S.H.M.Hum, Anggota DPR Aceh, Sekretaris Pimpinanan Pusat, M. Izzul Muslimin, Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Evie Sofie Inayati S. Psi, Ortom se-Aceh, PDM dan PDA se-Aceh, Pejabat (Pj) Bupati Kabupaten Bireuen, Dr. Aulia Sofyan, ph D, Forkopimda Aceh serta para tamu undangan lainya.

Gubernur Aceh dalam sambutanya yang di bacakan oleh, Dr. Djakfar, SH. M. hum menyampaikan, Pj Gubernur Aceh mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Mummadiyah dan ‘Aisyiyah Aceh yang telah berkontribusi terhadap perkembangan dan kemajuan Aceh dalam bidang dakwah, sosial, kemasyarakatan dan pendidikan.

“Pemerintah Aceh sangat mendukung pelaksanaan kegiatan ini sebagai sarana penguatan dan kaderisasi organisasi, Pemerintah Aceh juga menaruh harapan penuh kepada Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Aceh untuk dapat berpikiran secara maksimal dalam penguatan pelaksanaan Syariat Islam di Aceh,” ujar Djakfar.

Menurutnya ‘Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Aceh dapat menjadi sebuah organisasi yang berada di garda terdepan dalam proses pembangunan pengawasan pelaksanaan Syariat Islam di Aceh yan berdasarkan undang-undang nomor, 11 tahun 2006 tentang pemerintahan Aceh.

“Selamat mengikuti Muswil, dan kami mengajak bahwa seberapa besarpun hambatan yang ada Musyawarah tetap harus dibangun dengan hati yang baik dan bersih serta saling menghormati,” ucapnya.

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dr. Muhadjir Effendi dalam sambutan pembukaan mengatakan, agar musyawarah wilayah ini nantinya dapat mereplikasikan atau mengulang catatan baik Muktamar Muhammadiyah yang ke-38, di Solo bulan November lalu, Alhamdulillah semoga lebih baik, jika dilihat dari pesertanya insya Allah jauh lebih baik nantinya.

“Tadi saya baru turun dengan Bupati untuk melihat langsung kedesa, program pemerintah terutama yang berkaitan dengan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) di Kabupaten Bireuen dimulai dari stanting, kemiskinan, dan kemiskinan ekstrim kemudian kondisi sarana dan prasarana berkaitan dengan kesejahteraan rakyat, baik itu dari sisi kesehatan, sosial, sanitasi lingkungan, air bersih, MCK hari ini sudah kita cek semuanya,” Kata Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) ini, ungkapnya.

Muhammadiyah adalah organisasi sosial keagamaan yang sifatnya gerakan (Harokah) karena itu lebih kuat dari aspek (Jamiah) nya dari pada Jamaahnya, kita berharap agar Muhammadiyah itu lebih longgar dan luwes dapat merangkul banyak pihak serta mampu beradaptasi.

Saat ini kita disebut dengan era gampang beeubah, serba tidak pasti, rumit, mengganda arti, kita sulit melihat siapa yang benar dan siapa yang tidak benar.

Dalam menghadapi situasi ini Muhammadiyah harus memiliki kelincahan serta keluwesan, kalau tidak pasti akan digulung dengan realitas jaman tantangan yang di hadapi Muhammadiyah sangat kompleks, tapi di Aceh saya melihat baik-baik saja, kecuali urusan masjid saja dengan berkelakar disambut dengan tepuk tangan hadirin.

Harapan saya untuk Muhammadiyah Aceh agar dapat merangkul putra putri keturunan Muhammadiyah, di ajak kembali ke Muhammadiyah, serta mendesain ulang pendidikan di Provinsi Aceh agar kita memiliki ke unggulan, sepanjang saya tau Gubernur, Pangdam, Bupati memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah.

“Selamat bermusyawarah, saya yakin semuanya akan berjalan dengan lancar penuh hikmah dan menyusun masa depan Muhammadiyah untuk mendukung masa depan Provinsi Aceh dengan rancangan strategi yan betul-betul baik dan bisa dilaksanakan dengan semaksimal mungkin,” tutup Menteri PMK prof. Dr. Muhadjir Effendi.

(Kaperwil-Aceh : Said Yan Rizal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *