Pakde Bejo Warga Desa Boncang Mahang, Tinggal Menunggu Keajaiban Dari Nasib Yang Menimpa Dirinya

FOKUSPOST.COM | BENGKALIS  – Sudah jatuh, ketimpah tangga, kesiram cat pula lagi, hemm….malang betul nasib Pakde Bejo warga Desa Boncang Mahang Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis Riau. Tanah perkebunan miliknya dan teman kelompok tanah di Desa Kesumbu Ampai habis ludes di rusak, di obok-obok dan entah apa saja yang sudah terjadi di lahan tersebut, sehingga saat membuat bingiung dan Gelisah, galau dan merana (GEGANA), itulah sekarang posisi pakde Bejo.

Pakde Bejo salah seorang warga Desa Boncang Mahang saat di konfirmasi awak media pirnas.com Jumat sekitar pukul 11.Wib. 14 Januari 2022 mengatakan, oalah pak nasibku ini, sungguh sangat malang dan sangat sial sekali terkait lahan kelompok tani yang kami kelola sejak tahun 2000 an, tetapi akhirnya menjadi permasalahan dengan kelompok tani lain dan perusahaan Ararabadi, kami membelibelinya bukan menyorobot dan merambah hutan tetepi kami lakukan jual beli lahan yang syah, bahkan make uang bukan cerita-cerita saja, bahkan sudah kami tanam dan sudah panen, oalah…akhirnya di rusak dan di serobot oleh pihak lain dan sudah kami laporkan kepolisian Polsek Mandau, tapi juga tidak ada solusi. Jujur saya dan teman-teman lainnya jadi bingung dan jikalau di lanjutkan ke Pengadilan Negeri Bengkalis, gimana ya pasti memakai duit, oalah….embolah,” katanya dengan nada kesal.

Bacaan Lainnya

Terpisah awak media pirnas.com, koordinasi dengan Pj Kesumbu Ampai mengatakan, saya akan menyelesaikan segaala sesuatu nya tentang Administrasi, ketika persoalan antara ke dua belah pihak sudah selesai sebagai mana yang di harapkan dan akan sesuai dengan aturan yang berlaku. Saya sebagai Pj tidak mungkin menghalangi kemauan warga ketika tidak bermasalah,” katanya.

Di tempat terpisah awak media pirnas.com adakan koordinasi dengan Camat Bathin Solapan. mengatakan, kita dari pihak Kecamatan, selalu siap dan tanggap dan selalu melayani Masyarakat dengan setulus hati, terkait Polemik di Desa Kesumbu Ampai, seyogianya lakukan koordinasi dan mediasi untuk mendapatkan satu- satunya solusi, untuk penyelesaian secara Arif dan bijaksana demi kebaikan oleh Masyarakat itu sendiri,” imbuhnya.

( R.Damanik )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *