Foto : Dinas Pendidikan Pameran Temporer Adalah Sarana Edukasi Dan Sarana Penelitian Bagi Peserta Didik
FOKUSPOST.COM | Kota Langsa –
Pameran Temporer adalah sarana edukasi dan sarana penelitian bagi peserta didik serta upaya memperkenalkan budaya kepada dunia luar juga sebagai penunjang destinasi Kota Langsa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Langsa, Dra Suhartini MPd, saat memberikan arahannya pada acara pameran temporer, di Museum Kota Langsa, Selasa (3/10/23).
Sedangkan dalam pameran tersebut mengusung tema ‘Menggali Sejarah Budaya Di Era Digital Guna Meningkatkan Eksistensi Museum Di Kota Langsa Bagi Generasi Penerus Tahun 2023’ yang digagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Langsa.
Menurutnya, pameran temporer ini adalah agenda rutin setiap tahunnya, dimana museum sebagai sarana edukasi bagi peserta didik serta sarana penelitian juga sebagai pendukung destinasi budaya di Kota Langsa.
“Kami pihak Disdikbud Kota Langsa menggelar pameran temporer dengan memamerkan beberapa koleksi barang antik atau peninggalan zaman dulu untuk pengetahuan peserta didik juga masyarakat Langsa,” ungkap Suhartini.
Sementara itu Pj Wali Kota Langsa, Syaridin SPd, MPd, yang diwakilkan oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Setdakot Langsa, Siti Zuriah SH, mengucapkan selamat dan sukses kepada seluruh panitia pameran temporer tahun 2023 yang telah bekerja keras untuk membuat kegiatan pameran ini dalam melestarikan dan menggali sejarah budaya di era digital guna meningkatkan eksistensi museum di Kota Langsa bagi generasi penerus dimasa yang akan datang.
Masih katanya, khususnya jejak sejarah Gedung Balee Juang Kota Langsa yang sekarang telah menjadi museum Kota Langsa, museum ini merupakan salah satu bangunan bersejarah peninggalan kolonial Belanda di kota yang kita cintai ini.
“Pameran temporer ini juga merupakan salah metode untuk memberikan informasi mengenai sejarah Kota Langsa tempo dulu bagi seluruh masyarakat kita, sekaligus juga bisa menjadi ajang bagi pelajar Kota Langsa untuk belajar dan memahami sejarah Kota Langsa secara mendetail,” ujarnya.
Selanjutnya, Pemko juga berharap pameran temporer dapat berjalan dengan maksimal dan memberikan dampak positif baik dari segi pengenalan sejarah maupun peningkatan ekonomi masyarakat Kota Langsa, karena dikunjungi oleh banyak orang khususnya wisatawan lokal yang ada di Kota Langsa dan sekitarnya.
Dimana Gedung Balee Juang yang telah menjadi Museum Ini merupakan salah satu bangunan
peninggalan Belanda yang didirikan sekitar tahun 1920, tepatnya ketika Belanda sedang menjajah negeri ini, lalu setelah Indonesia merdeka, Gedung ini menjadi Aset Pemerintah Aceh Timur, sebelum Aceh Timur dimekarkan menjadi 3 wilayah yaitu Aceh Tamiang, Kota Langsa dan Aceh Timur itu sendiri.
Lalu, gedung ini juga pernah dijadikan sebagai kantor pusat Perencanaan Pembangunan Kabupaten Aceh Timur atau Bappeda dulunya. Lalu pada tahun 2002, gedung ini menjadi aset Kota Langsa dan pada tahun 2019 oleh Pemerintah Kota Langsa, gedung ini kita jadikan Museum Kota Langsa yang difungsikan sebagai tempat wisata bersejarah di kota yang kita cintai ini.
Bangunan klasik ini juga sudah tercatat sebagai salah satu situs cagar budaya yang di akui oleh pemerintah pusat. Untuk mengetahui lebih jauh tentang sejarah yang melatar belakangi tentang keberadaan gedung ini juga ada banyak gedung lainnya yang merupakan gedung peninggalan
masa Belanda di kota kita seperti Kantor Pos, Kantor PTPN 1, Rumah Ibadah (Vihara dan Masjid), Rumah Sekolah (SMPN 1 dan SDN 1), Ruko (Rumah Toko), Tower Air PDAM, Pendopo Walikota Langsa dan juga Kantor Satpol PP dan WH saat ini.
“Alhamdulillah semua peninggalan tersebut masih terpakai dan terawat dengan baik sampai
dengan sekarang dan tidak tertutup kemungkinan semua gedung tersebut nantinya juga akan beralih menjadi situs cagar budaya di Kota Langsa,” imbuhnya
Kabid Kebudayaan, Basri Ananda SE, juga menjelaskan pameran temporer ini sebagai ajang memamerkan benda antik serta berbagai koleksi barang bersejarah juga dipamerkan batik dari para mahasiswa UNSAM FKIP untuk prodi sejarah.
Selain itu juga barang koleksi yang dipamerkan meliputi Karah Berlapik, bak mandi baru bermotif naga, perisai, celana Aceh, wadah pendingin buah, perisai dan pedang Tengku Panglima Ilyas Leube Pahlawan Nasional.
Kemudian, Gosoan, naskah Al-Qur’an tulis tangan, Rencong Aceh, Pistol VOC, Stempel Cap Seukureng serta tempat perhiasan emas motif burung.
“Ini beberapa barang koleksi yang kita pamerkan kiranya menjadi bahan edukasi serta penelitian para pelajar dimana pameran ini berlangsung tiga hari kedepan,” ungkap Basri.
Hadir dalam pameran, Dandim 0104/Aceh Timur Letkol Inf. Tri Purwanto, Kadis Infokom Kota Langsa, Saifuddin Zuhri, Kepala Bappeda Kota Langsa, M Darfian, Perwakilan Kejaksaan Negeri Langsa, Sekretaris Disdikbud, Dra Ratna Dewi, Kabid SMP, Muhammad Ikhsan, ST M.CIO, Kabid Paud, Zulfadli SE, Kabid Pendidikan Dasar, Indrana Syahputra, Kabid Pembinaan Ketenagaan, Tatang Warandana Harahap SST, M.CIO dan para Kepala Sekolah dalam wilayah Kota Langsa.
(Kaperwil Aceh – FokusPost.com : Said Yan Rizal)