Pamsimas Mendapat Kucuran Dana Rp 400, Air Mampet Warga Dusun Makmur Menjerit

 

FOKUSPOST.COM | Birem Bayeun – Bukan rahasia lagi Program Pamsimas di Gampong Paya Bili Dua kecamatan Birem Bayeun Aceh Timur, hingga detik ini air kebutuhan air didusun Makmur mampet setelah mendapat kucuran dana sebesar Rp 400 juta.

Program Pamsimas ini adalah termasuk dalam Program untuk mensejahterakan masyarakat dari sarana air bersih, justru berbanding terbalik hampir tuga bulan ini warga dusun Makmur menjerit dan gigit jari akibat tidak mendapatkan air bersih.

Berdasarkan fakta di lapangan Program Pamsimas berupa air bersih untuk masyarakat ini terindikasi kuat tidak dikelola dengan baik oleh oknum kelompok pengelola Pamsimas yaitu BUMG saat ini dimana pengelolaan program ini telah mendapat kucuran dana sekitar Rp 400 Juta, tentu anggaran yang tidak terlalu besar, namun jika dilihat dari fungsi dan manfaat yang akan dirasakan masyarakat banyak tentu anggaran tersebut sangatlah besar.

Sebelum nya, Pamsimas dikelola oleh pihak ketiga namun tidak ada keluhan masyarakat, dan bahkan hingga mendapat penghargaan terbaik dari propinsi pengelolaan Pamsimas.

Kemudian diduga kuat adanya kepentingan Pamsimas dikelola oleh BUMG justru tidak semakin baik, namun menimbulkan konflik dan kecemburuan sosial di masyarakat, dimana sebagai pendukung utama dalam program Pamsimas adalah warga dusun Makmur dengan biaya sekitar Rp 265.000/KK yang kini justru tidak mendapatkan air bersih.

Akan tetapi setelah Pamsimas tersebut mendapat kucuran dana sekitar Rp 400 juta yang dikerjakan secara swakelola untuk pengembangan jaringan secara gratis kepada warga dusun seberang dan sekitar nya yang membutuhkan air bersih, warga dusun Makmur yang harus mengeluarkan dana sebesar Rp 260 ribu, kini menjerit dan gigit jari tidak mendapatkan air bersih.

Terkait dengan persoalan tersebut sejumlah emak emak warga dusun Makmur mengancam demo dan akan menuntut keadilan.

“Kami sangat menderita dengan tidak mendapat kan air bersih, kami akan mendemo keuchik karena telah membuat kebijakan yang salah, coba bayangkan sudah hampir 3 bulan kami tidak mendapatkan air sementara kami untuk pemasangan jaringan dulu harus bayar sebesar Rp 260 ribu, tapi yang pemasangan gratis malah lancar mendapatkan air bersih.”sebut warga yang enggan disebut namanya. Jumat (11/08/2023).

“Ini nama nya tidak adil, akibat nya banyak terjadi pertengkaran rumah tangga akibatnya dikarenakan tidak mendapat kan air bersih, ini semua tanggung jawab Keuchik,”katanya lagi, Kami warga dusun Makmur akan melakukan demo meminta keadilan.”imbuhnya.

“Keuchik dan pengurus Pansimas (BUMG) setiap ditanya soal air selalu bilang sabar sabar dan sabar katanya, kami tidak butuh sabar tapi kami butuh air,”ungkap salah seorang emak emak dengan nada berang.

(SYR/Team)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *