fokuspost.com-PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Namlea akan segera melakukan penertiban terhadap aktivitas pedagang asongan yang selama ini berjualan di atas kapal penumpang. demikian dilaporkan Senin (15/9/2025)
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan serta menjaga kenyamanan dan keselamatan para penumpang.
Kepala Cabang Pelni Namlea, Agus Herianta, mengatakan bahwa penertiban ini akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Menurutnya, praktik jual beli di atas kapal sudah tidak sesuai dengan aturan operasional yang ditetapkan oleh perusahaan dan dinilai dapat mengganggu ketertiban umum selama pelayaran.
“Dalam waktu dekat, kami akan menertibkan para pedagang asongan. Tidak akan ada lagi aktivitas jual beli di atas kapal Pelni,” tegas Agus Herianta saat ditemui di kantornya pada Senin (15/9).
Agus menjelaskan bahwa kehadiran pedagang asongan kerap kali menimbulkan sejumlah permasalahan, mulai dari kepadatan di area kapal, potensi kebersihan yang tidak terjaga, hingga risiko keamanan baik bagi penumpang maupun barang yang dibawa.
Selain itu, kegiatan jual beli di luar pengawasan resmi juga menyulitkan pengelolaan kapal secara menyeluruh.
“Kami tidak melarang masyarakat mencari nafkah, tetapi semua harus mengikuti aturan yang ada. Kapal Pelni bukan tempat untuk berdagang secara bebas. Ada protokol keselamatan dan kenyamanan yang harus kami jaga,” lanjutnya.
Pihak Pelni akan lebih dulu melakukan sosialisasi kepada para pedagang, baik yang berasal dari pelabuhan Namlea maupun dari daerah lain yang kerap naik ke kapal untuk menawarkan dagangan.
Sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat memahami alasan dan urgensi dari kebijakan tersebut.
‘Kami ingin langkah ini berjalan dengan tertib dan manusiawi. Para pedagang akan kami beri pemahaman terlebih dahulu, dan jika memungkinkan, kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencari solusi alternatif,” ujarnya.
Beberapa penumpang yang ditemui di Pelabuhan Namlea mengaku mendukung langkah ini.
Mereka merasa keberadaan pedagang asongan sering kali membuat suasana kapal menjadi terlalu ramai dan kurang nyaman.
“Kadang kita mau istirahat, tapi banyak yang keliling jualan. Belum lagi kalau sudah rebutan tempat sama penumpang. Jadi saya setuju kalau itu ditertibkan,” ujar Rina, salah satu penumpang tujuan Ambon.
Namun di sisi lain, sejumlah pedagang menyampaikan harapannya agar pemerintah juga memikirkan alternatif penghidupan jika akses berjualan di kapal benar-benar ditutup.
Dengan adanya rencana penertiban ini, diharapkan proses pelayaran kapal Pelni ke dan dari Namlea dapat berlangsung lebih tertib, aman, dan nyaman.
Agus Herianta menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan kualitas layanan dan menjalankan aturan perusahaan dengan tegas namun tetap mengedepankan pendekatan yang humanis.
Kaperwil Maluku (SP)